Jakarta: Meski dalam situasi pandemi, bukan berarti ranah musik berhenti melahirkan karya-karya terbaik. Grup metal anyar Amerta menggebrak dunia metal Indonesia lewat sebuah singel bertajuk Bleeker. Sebuah sajian yang memberi janji manis akan keberlangsungan estafet metal di Indonesia.
“Selama ini pandangan gue terhadap musik itu konservatif, drum, gitar, vokal, dan bass. Tapi setelah mendengarkan musik elektronik, kenal bunyi synthesizer, akhirnya mengubah semuanya, dan itu memberi pengaruh besar kepada Amerta. Misalnya penggunaan modulasi atau delay yang buat gue pribadi ikut memperluas juga skala pembuatan riff,” ungkap gitaris Amerta, Raja Humuntar Panggabean.
Amerta memang terdengar mampu meleburkan musik elektronika ke dalam kerangka metal yang mereka usung. Sesekali lapisan synthesizer muncul membalut kegegasan gemuruh drum yang berpacu dengan isian-isian riff gitar.
Bleeker sebenarnya singel yang digarap oleh drummer Auliya Akbar dan Raja ketika keduanya tinggal bersama di apartemen sewaan, di Melbourne, Australia. Dalam masa itu, mereka banyak menghabiskan proses kreatif bersama, serta memperdalam referensi musik.
Sepulang dari Australia, mereka bersatu dengan bassist Indra Darmawan Purba. Trio ini lantas merilis materi intrumental bertajuk Gehenna via Bandcamp, pada 2009. Kemudian, mereka menarik Anida Sabrina Bajumi untuk menempati posisi bassist, sedangkan Indra bergeser mengisi departemen synthesizer.
Dalam perjalananya, Amerta berjodoh dengan gitaris Ricky Siahaan. Ricky yang pertama kali melihat penampilan Amerta di Jakarta langsung terpikat. Akhirnya, Ricky didapuk menjadi produser.
“Sebelum terpukau dengan penampilan Amerta, gue sudah familiar dengan latar belakang
para personel band ini. Gue sadar penuh akan potensi dan kemampuan musikal mereka.
Sehingga ibarat mobil balap, sebagai produser gue cuma tinggal menyediakan sirkuitnya agar
mereka bisa balapan dengan baik.”
“Memproduseri Amerta membuat gue tahu ada hal penting yang akan terjadi untuk kancah
musik cadas di Indonesia. Bahwa band ini layak menjadi penanda sebuah era yang baru. Ini
musik istimewa yang patut diperhatikan karena tidak banyak band seperti mereka, terutama
yang melakukannya dengan baik dan benar,” pungkas Ricky Siahaan.
Selain merilisGehenna,Amerta sempat merilis materi dalam format split bertajuk Aporia bersama Gaung, pada tahun ini.