Empat maestro musik Indonesia, yaitu Vina Panduwinata, Fariz RM, Deddy Dhukun, dan Mus Mujiono, bersatu untuk menghidupkan semangat pada hari terakhir BNI Java Jazz Festival 2023, pada Minggu, 4 Juni.
Keempat legenda ini sukses mengajak ribuan penonton yang memadati Teh Botol Sosro Hall di JIExpo Kemayoran, Jakarta, untuk bernostalgia.
Penampilan Deddy Dhukun
Deddy Dhukunmembuka panggung tepat pukul 21.35 WIB dengan membawakan lagu-lagu lawas yang ia ciptakan bersama almarhum Dian Pramana Poetra, seperti \”Masih Ada\”, \”Aku Ini Punya Siapa\”, dan \”Bohong\”.
Selain menghibur dengan nyanyian, Deddy Dhukun juga sukses menyelipkan guyonan di antara penampilannya yang membuat penonton tertawa.
Baca juga : Juicy Luicy Tampil di Java Jazz dan ajak Penonton Galau Bersama
\”Saya sebenarnya ke sini masih dalam perawatan dokter. Saya dirawat di Rumas Sakit Pertamina. Pada saat mau ditransfusi golongan darah, diperiksa, sebenarnya golongan darah saya itu O, tapi pada saat diperiksa sama dokter O bukan, A juga bukan, B juga bukan, AB juga bukan,\” ucap Deddy Dhukun, ia membuat para penonton serius mendengarkannya.
\”Dokternya bingung. Alhamdulillah begitu saya sama istri ketemu saudara-saudara saya di sini semua, ternyata golongan darah saya adalah golongan darah… biru,\” kelakar Deddy yang disambut tawa penonton.
Penampilan Mus Mujiono
Setelah membawakan lagu \”Bohong\”, Deddy Dhukun mengajak Mus Mujiono naik ke panggung. Nono, panggilan akrab Mus Mujiono, tampil dengan gitar vintage berwarna coklat yang dipeluknya. Mereka berdua kemudian berduet menyanyikan \”Keraguan\”.
Baca juga : Trisum Tampil di Hari Terakhir Java Jazz Festival 2023
Setelah berduet, Deddy Dhukun meninggalkan panggung. Nono melanjutkan penampilannya dengan lagu \”Arti Kehidupan\”. Lagu ini dibawakan dengan penuh kesedihan, terutama ketika Nono memainkan solo gitar yang menyejukkan telinga.
Tidak ingin terjebak dalam suasana melankolis, penampilan dilanjutkan dengan lagu yang lebih bersemangat, yaitu \”Tanda-tandanya\”. Band pengiringnya, F.I.e.R.Y Band, mampu menyertai penampilan Nono dengan baik. Terlihat juga wajah-wajah bapak-bapak dan ibu-ibu yang bersemangat menyanyikan lagu ini sambil bernostalgia.
Penampilan Fariz RM
Selanjutnya, giliran Fariz RM yang tampil di panggung. Sambil memainkan keytar, Fariz RM memulai penampilannya dengan lagu hit \”Nada Kasih\”. Penonton kompak bernyanyi bersamanya.
Kemudian, lagu hit lainnya juga dibawakan, seperti \”Sakura\”. Ribuan orang bersama-sama menyanyikan lagu ikonik ini bersama Fariz. Di tengah lagu, Fariz memperlihatkan keahliannya dalam solo keytar yang membuat penonton bersorak.
Fariz RM melanjutkan penampilannya dengan lagu lain, yaitu \”Barcelona\”, sebelum ia meninggalkan panggung dan memberikan tempat kepada Vina Panduwinata.
Penampilan Vina Panduwinata
Mama Ina, panggilan akrab Vina Panduwinata, memulai penampilannya dengan lagu \”Didadaku Ada Kamu\”. Meskipun sudah larut malam ketika Mama Ina tampil di atas panggung, ribuan penonton tetap antusias bernyanyi bersamanya.
\”Belum pada merasa mengantuk?\” tanya Mama Ina. \”Belum!\” jawab penonton dengan serentak.
Penyanyi veteran ini melanjutkan penampilannya dengan beberapa lagu lainnya. Ia membawakan medley \”Aku Melangkah Lagi\” yang dikombinasikan dengan lagu-lagu lain. Setelah itu, lagu hit \”Cinta\” dibawakan.
Meski semakin larut malam, penonton masih belum puas dan terus ingin bernostalgia. Mereka meminta Mama Ina untuk menyanyikan beberapa lagu, seperti \”Biru\” dan \”Aku Makin Cinta\”. Permintaan tersebut akhirnya dikabulkan oleh Mama Ina.
Pada akhir penampilan mereka, Mama Ina mengajak Deddy Dhukun, Mus Mujiono, dan Fariz RM untuk naik kembali ke panggung. Mereka membawakan lagu \”Semua Jadi Satu\” yang diciptakan oleh Deddy Dhukun dan Dian Pramana Poetra. Tepukan meriah dari ribuan penonton mengakhiri penampilan mereka.