Jakarta: Jan Djuhana, Artist and Repertoire (mudahnya, orang yang menyeleksi artis untuk masuk label rekaman), Sony Music Indonesia, membagikan foto kaset demo Sheila on 7 yang dikirim ke label Sony 22 tahun lalu.
Foto itu diunggah Pak Jan melalui akun Instagram pribadinya.
“Kaset bersejarah ini adalah demo pertama dari group band besar Sheila on 7, masih jelas teringat di mei 1998 Eross dan Adam dari Jogja datang pagi2 kekantor Sony Music untuk memberikan Demo lagu kaset ini… dan juga memberi ke records label lainnya….Sekarang perjuangan mereka itu membuahkan hasil yg luar biasa…,” tulis Pak Jan.
Foto ini lantas mendapat komentar dari gitaris Sheila on 7, Eross Candra. Eross mengatakan bahwa tulisan pada sampul kaset itu adalah tulisan tangannya.
Demo kaset itu berisi enam lagu. Termasuk hit Kita, dan J.A.P. Dua lagu itu jadi hit yang turut melambungkan nama Sheila di awal masa karier mereka.
Sheila memiliki kontrak delapan album studio bersama Sony. Album debut mereka dirilis pada 1999. Satu tahun setelah demo kaset diterima Sony.
Sempat Nyasar
Pada 2016, kami sempat mewawancarai Pak Jan. Beliau menceritakan bagaimana perjuangan Sheila on 7, dari Jogja ke Jakarta untuk menembus label.
“Sheila dulu datang (diwakili) Eross sama Adam. Saya dengar, saya tanya, ‘Ada lagu lain enggak?’ Terus Eross jawab, ‘Ada nanti, tapi saya bikin dulu.’ Pertama datang mereka bawa tujuh lagu. Ada Anugerah Terindah, JAP (Jadikan Aku Pacarmu), Kita,” kata Pak Jan.
Ada cerita lucu sebelum Eross dan Adam berhasil bertemu Pak Jan. Mereka sempat tersesat salah masuk ke kantor lain.
“Eross nyasar. Bukan ke Sony Music, tapi ke Sony Electronic. Sekretaris saya bilang, ada orang dari Yogya. Saya kasihan karena dari Yogya. Kalau dari Jakarta, saya enggak temui karena bisa tinggalkan saja demo rekamannya,” ungkap Pak Jan sembari tertawa.
Tidak berhenti sampai di situ. Para personel SO7 masih menemui sejumlah tantangan dalam mewujudkan mimpi mereka merilis album dan menjadi sebuah band besar.
“Setelah mereka pulang ke Yogya, Eross telepon, bilang enggak punya biaya. (Akhirnya mereka ke Jakarta dengan) Duta pinjam mobil VW Combi kakaknya. Mereka nyasar sampai lewat Bandung, ban kempes segala macam. Lalu mereka telepon saya lagi, dan saya bilang yang penting sampai Jakarta. Nanti biaya diganti,” katanya.