Jakarta: Mahkota Enterprise dan Puma Production akan menggelar Mahkota Drive-In Charity Concert di area parkir PRPP Semarang, pada Rabu 29 Juli 2020. Ini merupakan konser musik dengan konsep drive-in pertama di Indonesia.
Mahkota Drive-In Charity Concert akan dimeriahkan oleh Jikustik, Yuda Leo Betty, dan Soulgroove. Konser diselenggarakan buat menghibur sekaligus mengumpulkan donasi untuk para kru pekerja seni yang penghasilannya hanya bergantung dari satu acara ke acara berikutnya.
Dalam penyelenggaraannya, pengunjung dapat mengikuti acara tanpa harus keluar dari kendaraanya. Sebab konser digelar sejak pukul 19.00 ini menyediakan fasilitas panggung dan layar LED yang tinggi serta output audio melalui Radio FM.
Penataan mobil pun akan diatur sedemikian rupa agar pengunjung dapat mengikuti acara dengan aman dan nyaman. Sebelum memasuki area konser, semua mobil akan menerima disinfektan terlebih dahulu oleh petugas.
Pengunjung di dalam mobil juga wajib memakai masker, menggunakan hand-sanitiser, dan melakukan thermal checking. Pengunjung yang tidak memakai masker atau memiliki suhu badan lebih dari 37,5 °C tidak diperbolehkan masuk ke area konser.
Untuk meningkatkan keamanan, penyelenggara konser turut membatasi kapasitas mobil maksimal 4 penumpang. Sepanjang acara, pengunjung juga diwajibkan untuk tetap berada dalam mobil guna menjaga pgysical distancing.
Pengunjung diperbolehkan keluar mobil bila terjadi urgensi atau ke kamar kecil. Hal ini bisa dilakukan dengan terlebih dahulu menghidupkan lampu hazard mobil untuk mendapat arahan petugas.
Adapun harga tiket Mahkota Drive-In Charity Concert dibanderol mulai dari Rp300 ribu per mobil dengan kuota 2 penumpang. Selebihnya tambahan per penumpang dikenakan biaya Rp100 ribu. Harga tiket sudah termasuk free snack and drink, pengembalian produk dan voucher senilai Rp350.000. Hingga saat ini tiket VVIP sudah habis terjual, sehingga masih tersisa tiket VIP dan Gold.
Penerapan konsep drive-in di era adaptasi kebiasaan baru ini diharapkan dapat menjadi kajian dan solisi bagi pemerintah, pelaku industri event, dan masyarakat penikmat panggung hiburan untuk menghidupkan kembali industri pariwisata di Semarang. Terkhusus terdapat puluhan ribu pekerja seni dan event di Kota Semarang tidak berpenghasilan karena diberlakukannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) selama 5 bulan terakhir.