Jakarta: Komedian Tri Retno Prayudati atau yang karib disapa Nunung mengaku tak lagi mau bersentuhan dengan narkoba. Dia diancam anaknya jika masih menggunakan barang haram itu.
“Ancaman gini, kalau mama pakai lagi, kita ramai-ramai mau pakai (narkoba),” kata Nunung melalui kanal YouTube podcast Deddy Corbuzier, dikutip Kamis 30 Juli 2020.
Nunung mengaku tak sanggup menerima ancaman itu. Dia bilang, dirinya lebih baik meregang nyawa ketimbang melihat anak-anaknya menggunakan narkoba.
“Ampun enggak deh. Kalau sampai anakku jangan deh. Ampun. Bisa bunuh diri aku,” terangnya.
Selain itu, Nunung membeberkan alasan lain mengapa dia jera bersentuhan dengan narkoba. Tak ada dampak positif yang didapatkannya selama mengonsumsi obat terlarang itu.
“Hancur banget saya. Segala-galanya hancur. Narkoba itu jahat banget. Mengubah semua yang ada pada diri kita,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Nunung membeberkan alasannya sempat lama terpedaya dengan narkoba. Bukan karena candu, Nunung justru tak bisa lepas dari narkoba karena faktor kebiasaan.
“(Narkoba bagi saya) sudah tidak bisa dinikmati. Nikmatnya enggak dapet lagi, karena sudah lama pakai. Apalagi barang sekarang yang dicampur enggak karuan. Yang kita enggak bisa ninggalin itu ritualnya. Pakainya di di depan kaca, masangnya, kita bakar. Itu yang sulit kita hilangkan,” tandas dia.
Lebih lanjut, Nunung menegaskan dirinya tak akan lagi menggunakan narkoba. Barang haram ini merusaknya secara fisik dan mental.
“Narkoba merusak semuanya. Jadi temperamen, jadi paranoid. Itu paling menyebalkan. Pikiran jadi macam-macam, enggak terkontrol. Mengubah lingkungan juga, persahabatan jadi rusak. Hubungan suami-istri juga jadi rusak. Pikirannya dirusak sama narkoba itu,” tandas Nunung.
Sebelumnya, Nunung dan suaminya dicokok polisi karena kedapatan menggunakan narkoba jenis sabu di rumahnya, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada 19 Juli 2019. Saat ditangkap, polisi menyita 0,36 gram sabu di kediamannya itu.
Dalam kasus tersebut, Nunung mendapat asesmen untuk direhabilitasi di rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Jakarta selama 9 bulan. Dia selesai direhabilitasi di RSKO pada awal Juni lalu.