Jakarta: Musisi Ahmad Dhani mengkritisi sistem penagihan royalti Wahana Musik Indonesia (WAMI) dari perusahan karaoke ke musisi. Sistem tersebut belum transparan.
“Ada satu hal yang membuat gue kesal. Ada regulasi karaoke bayar royalti ke badan yang diakui pemerintah WAMI. Karena gue pengusaha karaoke jadi gue tahu duit yang masuk ke WAMI Rp180 miliar sekian,” kata Dhani melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier, dikutip Senin 13 Juli 2020.
Sebagai seorang musisi, Dhani mengakui mendapat hak royalti dari pengusaha karaoke yang dikirimkam WAMI sekitar Rp70 juta per tahun. Namun WAMI, kata Dhani, tidak memberikan rincian pencatatan mengapa dirinya mendapat royalti dengan jumlah sekian.
“Seharusnya ada logical explanation. Rp70 juta itu seenak-enaknya aja. Ada (musisi) yang dapat Rp50 ribu, ada yang Rp100 ribu. Tidak ada perhitungannya,” papar Dhani.
Menurut Dhani, para musisi, termasuk dirinya, seharusnya mendapat royalti yang lebih besar dari WAMI. Namun WAMI tak bisa menjelaskan berapa pendapatan royalti yang seharusnya diterima musisi dari badan tersebut. Sebab itu, Dhani berncana mengadukan persoalan ini ke ranah regulasi.
“Karena harusnya gue per tahun enggak dapat segitu. Per tahun kira-kira gue dapat Rp270 jutaan lah. Rp200 juta sekian lah per tahun dari seluruh Indoensia. Bisa lebih harusnya. Karena gue pengusaha karaoke gue tahu. Ini harus dibawa ke ranah regulasi. Gue permasalahin ini. Mau gue bawa ke regulator masalah ini,” tegas Dhani.
Dhani menuturkan, WAMI sebetulnya sudah bisa menerapkan sistem pencatatan penagihan hak royalti terhadap musisi. Contohnya dengan menerapkan sistem pencatatan royalti yang diterapkan YouTube. Dengan begitu, musisi bisa mengetahui berapa jumlah royalti yang semestinya mereka dapatkan dari WAMI.
“Bisa sebenarnya kalau mereka mau. Masalahnya mau atau enggak mereka. Di YouTube kan udaha keliatan. Udah bisa, kalau di Facebook itu notifikasi. Teknologinya sudah ada. Tinggal mau atau enggak mereka,” ucap Dhani.
Selain akan memperkarakan persoalan WAMI, Dhani juga meminta para musisi lebih paham soal politik tersebut. Hal ini agar mereka mengetahui hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan.
“Banyak musisi acuh tak acuh terhadap politik. Bahkan banyak yang apolitis. Jadinya politisi-politisinya enggak mikirin musisi lah,” ujar Dhani.