Riyadh: Seorang Pangeran Arab Saudi yang telah koma selama sekitar 15 tahun akhirnya mengisyaratkan harapan untuk keluarganya minggu ini. Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud menggerakkan tangannya menanggapi seseorang yang berbicara di samping tempat tidurnya.
Sebuah video yang muncul online menunjukkan interaksi yang diberikan oleh Pangeran Al-Waleed. “Halo, hai,” kata orang itu kepada pangeran, mendorongnya untuk mengangkat dua jari.
“Coba saya lihat, lebih tinggi, lebih tinggi!” katanya dalam upaya yang berhasil untuk mendorong lebih banyak gerakan, seperti dikutip The New Arab, Kamis 22 Oktober 2020.
Terakhir kali gerakan tersebut terjadi lima tahun lalu pada 2015. ‘Sleeping Prince’ dimana sosial media mengenal Pangeran Al-Waleed, sudah menggunakan ventilator sejak 2005 setelah menderita pendarahan otak selama kecelakaan mobil saat belajar di perguruan tinggi militer.
Ayahnya, Pangeran Khalid bin Talal yang saudara laki-laki dari miliuner Arab Saudi, Pangeran Al-Waleed bin Talal Al Saud, menolak untuk menyerah pada putranya dan bersikeras untuk memantau kondisinya dengan harapan bahwa suatu hari dia akan bangun.
Pangeran Khalid termasuk di antara mereka yang ditahan selama 11 bulan karena mengkritik tindakan keras terhadap elit kerajaan yang membuat puluhan pangeran, pejabat, dan taipan dipenjara di hotel Ritz-Carlton Riyadh pada 2017.
Dia ditangkap kemudian kembali sebentar pada tahun berikutnya.
Harapan di UEA
Kisah Pangeran Al-Waleed bukanlah yang satu-satunya terjadi. Tahun lalu, seorang perempuan Uni Emirat Arab (UEA) terbangun setelah pingsan selama 27 tahun.
Munira Abdulla mengalami koma setelah kecelakaan mobil yang mengubah hidup pada 1991 membuatnya mengalami cedera otak yang serius.
Perawatan selama puluhan tahun membawanya dari satu rumah sakit ke rumah sakit berikutnya, di mana dokter tidak terlalu berharap untuk kesembuhannya.
“Saya tidak pernah menyerah padanya karena saya selalu merasa suatu hari dia akan bangun,” kata putranya Omar Webair, 32, kepada The National.
Webair percaya pertengkaran di kamar rumah sakit ibunya di Jerman membawanya keluar dari keadaan koma. Abdulla dipindahkan dari UEA ke Jerman pada 2017 untuk menerima perawatan yang lebih komprehensif.
Kecelakaan mobil
Webair memaparkan kecelakaan mobil yang terjadi saat ia berusia empat tahun di Al-Ain, Abu Dhabi, kepada The National.
Ibu dan pamannya membawanya pulang dari sekolah ketika mobil mereka ditabrak bus sekolah. “Ibu saya duduk dengan saya di kursi belakang. Ketika dia melihat kecelakaan itu datang, dia memeluk saya untuk melindungi saya dari tabrakan itu,” kata Webair.
Webair dan pamannya berjalan pergi dengan luka ringan, tetapi Abdulla dibawa ke rumah sakit dimana dia dinyatakan dalam keadaan sadar minimal.
Webair akan berjalan empat kilometer setiap hari untuk duduk dengan ibunya dan berbicara dengannya. ”Saya tidak pernah menyesalinya. Saya percaya bahwa, karena dukungan saya untuknya, Tuhan menyelamatkan saya dari masalah yang lebih besar,” pungkas Webair.