KIM Kardashian West bersama barisan pesohor lainnya di Amerika Serikat akan membekukan akun media sosial mereka untuk memprotes penyebaran propaganda, kebencian dan informasi yang salah yang kini meluas di Amerika Serikat.
Istri Kanye West ini ikut dalam bagian kampanye #StopHateforProfit yang diselenggarakan oleh aktivis hak-hak sipil. “Informasi yang salah dibagikan di media sosial berdampak serius,” tulis Kardashian dalam sebuah pernyataan, Selasa (15/9).
Ia bersama selebriti lainya akan membekukan akun mereka selama 24 jam pada Rabu (16/9) waktu setempat. Saat ini follower Kim Kardashian mencapai 188 juta. “Saya tidak bisa duduk tenang sementara platform ini terus memungkinkan menyebarkan kebencian, propaganda dan informasi yang salah, yang dibuat oleh kelompok-kelompok untuk menyebarkan perpecahan dan memisahkan Amerika,” kata Kardashian West.
“Informasi yang salah yang dibagikan di media sosial berdampak serius pada pemilu kami dan merusak demokrasi kami,” tambahnya.
Selebriti lain yang telah setuju untuk mengambil bagian dalam boikot termasuk aktor Leonardo DiCaprio, Sacha Baron Cohen dan Jennifer Lawrence, serta penyanyi Katy Perry. Ribuan bisnis dan kelompok hak-hak sipil seperti the National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) dan the Anti-Defamation League (AD) ikut menandatangani kampanye ini.
“Kami saat ini mendekati pemilu, salah satu pemilihan paling penting dalam sejarah Amerika,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. “Perubahan Facebook yang tidak terkendali dan samar-samar jauh dari apa yang diperlukan untuk melindungi demokrasi kita.”
Raksasa Facebook yang memiliki anak usaha Instagram dan WhatsApp telah menangguk keuntungan dari iklan hampir 70 miliar dolar dari binis yang membuat resah masyarakat itu sejak dua tahun lalu. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan pihaknya mengklaim telah menghapus iklan-iklan yang menyesatkan seperti diprotes banyak kalangan termasuk Kim Kardashian West.