Jakarta: Ministry of Electronics & IT di India melarang 118 aplikasi mobile pada bulan September lalu, dan daftar tersebut game populer PUBG Mobile. Setelah sejumlah upaya untuk kembali dan menghadirkan game untuk penggemar, PUBG Corporation akhirnya menyerah.
Mengutip GSM Arena, akhirnya PUBG Corporation mengumumkan mengakhiri seluruh layanan dan akses kepada pengguna. Mulai tanggal 30 Oktober 2020, PUBG MObile Nordic Map: Livik dan PUBG Mobile Lite akan berhenti bekerja.
Izin merek PUBG Mobile akan dikembalikan kepada pemilik dari hak kekayaan intelektual dan Tencent Games tidak akan lagi memiliki izin untuk memasarkan dan mengelola di India. Namun, PUBG Corporation tidak menyampaikan tindakan yang akan diambilnya terkait data pemain, dihapus atau tetap disimpan serta langkah lanjutannya.
Sebelumnya, kabar bahwa game PUBG dianggap haram kembali mengemuka. Pandangan ini berasal dari Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat, Teungku Abdurrani Adian. Dia menyebut game PUBG di wilayahnya bisa kena hukum cambuk.
Hukum cambuk di depan umum adalah sanksi yang diberikan bagi pelanggar syariat Islam di Aceh. Teungku menyebut game PUBG dan sejenisnya yang menganduk unsur kekerasan atau peperangan akan menerima fatwa haram.
Sementara itu, selesai menghadirkan versi terbaru yaitu PUBG Mobile 1.0 kini game battle royale tersebut langsung menyediakan update berisi royale pass terbaru untuk musim ke-15 bertajuk Beyond A.C.E.
Royale Pass Season 15 di PUBG Mobile ini menghadirkan beragam update elemen game PUBG Mobile, mulai dari skin, senjata, kendaraan, dan kostum atau outfit yang bisa dikustomisasi oleh pemain sehingga menjadi daya tarik di update ini.
Di sini pemain bisa mendesain sebuah kostum dengan tema bergaya ksatria. Misalnya kostum ksatria Jepang dengan Samurai Ops Outfit dan Samurai Ops Headgear. Kostum ini bisa didapatkan apabila pemain menyelesaikan semua misi dan meraih level 100 Royale Pass.