Jakarta: NASA mengumumkan keberhasilan dalam mendaratkan wahana antariksa miliknya, bernama Osiris-Rex, di asteroid Bennu. Wahana ini ditujukan untuk mengumpulkan sampel dan menandai keberhasilan pertama NASA dalam mengumpulkan sampel di permukaan asteroid.
Wahana Osiris-Rex ini telah menyelesaikan manuver untuk mengambil bebatuan pada permukaan asteroid. Dan keberhasilannya melakukan kontak dengan asteroid Bennu dengan lebar 500 meter dikonfirmasi oleh sinyal radio yang datang dari jarak 330 juta km.
“Kita berhasil! Tim ini sangat senang; semua orang sangat bangga. Kami menandai permukaan asteroid dan sekarang terserah Bennu untuk melihat bagaimana kejadiannya berlangsung,” ujar pemimpin misi dari University of Arizona Dante Lauretta, seperti yang dikutip dari Space.com.
Osiris-Rex mengusung misi utama untuk mengumpulkan setidaknya 60 gram sampel tanah dan kerikil dari permukaan Bennu. Dan tim peneliti menyebut akan membutuhkan waktu 10 hari untuk menentukan terkait keberhasilan Osiris-Rex dalam mencapai target ini.
Ketertarikan ilmuwan karena Bennu merupakan objek luar angkasa sangat primitif, dengan pasir dan debu di permukaannya diperkirakan dapat menyimpan petunjuk menarik tentang bahan kimia sebagai bahan dasar penciptaan Matahari dan planet lain lebih dari 4,5 miliar tahun lalu.
Sebagai informasi, saat ini asteroid Bennu berjarak 200 juta km dari Bumi, dan untuk berkomunikasi dengan Osiris-Rex membutuhkan waktu 18 menit. Karena tidak bisa berkomunikasi secara real-time, Osiris-Rex harus menjalankan manuver secara otonom.
Dengan panjang yang hanya 510 meter, gravitasi Bennu terlalu rendah untuk membantu Osiris-Rex mendarat sepenuhnya di permukaan. Karena itu probe tersebut menggunakan lengan robot untuk menjalankan manuvernya.
Dengan asumsi ada sampel aman di atas pesawat, sampel ini dijadwalkan kembali ke Bumi pada tahun 2023 mendatang. Jika tidak, tim misi harus mengkonfigurasi ulang Osiris-Rex untuk melakukan perjalanan lainnya.
Wahana ruang angkasa yang beroperasi di bagian Bennu disebut dengan nama Nightingale, dan dilaporkan turun perlahan ke zona target selebar 8m selama empat setengah jam. Nightingale harus melewati beberapa batu besar, termasuk blok setinggi dua lantai yang dijuluki Mount Doom.
Osiris-Rex juga dilaporkan menggunakan metode yang disebut sebagai “penyedot debu terbalik” untuk menarik objek. Ilmuwan menyebut metode ini sebagai Mekanisme Akuisisi Sampel Touch-and-Go, atau Tag-Sam, dengan dukungan perangkat berbentuk lengan panjang dengan cincin di ujungnya.
Sebagai informasi, Osiris-Rex atau Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security, Regolith Explorer diluncurkan pada bulan September 2016, dan mendarat di Bennu pada bulan Desember 2018. Sejak tiba, Osiris-Rex menghabiskan waktu dengan mengukur dan memetakan permukaan Bennu secara mendetail untuk mempersiapkan manuver ini.