Jakarta: National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengungkapkan bahwa terdapat 300 juta planet di galaksi Bima Sakti berpotensi untuk dihuni oleh makhluk hidup atau layak huni. Pernyataan NASA ini berdasarkan penelitian Teleskop Luar Angkasa Kepler miliknya selama sembilan bulan.
Hasil studi yang dirilis The Astronomical Journal menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 300 juta planet berpotensi layak huni. Artinya planet tersebut terdiri dari daratan dan batuan yang mendukung keberadaan air di permukaannya.
Angka hasil penelitian data Kepler oleh ilmuwan selama beberapa tahun tahun disebut merupakan perkiraan kasar. Dengan demikian, terdapat peluang bahwa planet layak huni di galaksi Bima Sakti berjumlah lebih banyak.
Selain itu, hasil penelitian ini memprediksi bahwa planet layak huni paling dekat dengan Bumi berjarak sejauh 20 tahun cahaya. Menurut NASA, galaksi Bima Sakti memiliki sekitar 100 hingga 400 miliar bintang dan masing-masingnya diperkirakan memiliki setidaknya satu planet layak huni.
Dengan demikian, jumlah planet layak huni di luar tata surya Bima Sakti diperkirakan berjumlah triliunan, meski hingga saat ini, ilmuwan dan astronom baru dapat mengonfirmasi keberadaan planet ini dalam jumlah ribuan.
Sebagai informasi, untuk menentukan dapat dihuni oleh makhluk hidup, planet harus memenuhi sejumlah faktor, termasuk atmosfer dan komposisi kimia. Dalam penelitian ini, ilmuwan dapat mempersempit kriteria planet layak huni tersebut.
Kriteria tersebut termasuk jarak ideal antara planet dan bintang sehingga suhu ideal, yaitu tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Planet layak huni juga harus berada di zona aman, disebut dengan istilah Zona Goldilocks, guna mendukung ketersediaan air di permukaan.
Berdasarkan data dari European Space Agency Gaia, NASA juga dapat menganalisis suhu planet layak huni dalam analisis serta memungkinkan mereka melihat planet dan bintang dengan cara yang sama sekali baru.
Berdasarkan faktor ini, peneliti menggunakan prediksi konservatif bahwa sebesar tujuh persen serupa Matahari dengan planet layak huni, dan prediksi ini disebut peneliti mencapai 75 persen. Meskipun demikian, NASA mengklaim akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan kajian lebih mendalam.
Jakarta: National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengungkapkan bahwa terdapat 300 juta planet di galaksi Bima Sakti berpotensi untuk dihuni oleh makhluk hidup atau layak huni. Pernyataan NASA ini berdasarkan penelitian Teleskop Luar Angkasa Kepler miliknya selama sembilan bulan.
Hasil studi yang dirilis The Astronomical Journal menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 300 juta planet berpotensi layak huni. Artinya planet tersebut terdiri dari daratan dan batuan yang mendukung keberadaan air di permukaannya.
Angka hasil penelitian data Kepler oleh ilmuwan selama beberapa tahun tahun disebut merupakan perkiraan kasar. Dengan demikian, terdapat peluang bahwa planet layak huni di galaksi Bima Sakti berjumlah lebih banyak.
Selain itu, hasil penelitian ini memprediksi bahwa planet layak huni paling dekat dengan Bumi berjarak sejauh 20 tahun cahaya. Menurut NASA, galaksi Bima Sakti memiliki sekitar 100 hingga 400 miliar bintang dan masing-masingnya diperkirakan memiliki setidaknya satu planet layak huni.
Dengan demikian, jumlah planet layak huni di luar tata surya Bima Sakti diperkirakan berjumlah triliunan, meski hingga saat ini, ilmuwan dan astronom baru dapat mengonfirmasi keberadaan planet ini dalam jumlah ribuan.
Sebagai informasi, untuk menentukan dapat dihuni oleh makhluk hidup, planet harus memenuhi sejumlah faktor, termasuk atmosfer dan komposisi kimia. Dalam penelitian ini, ilmuwan dapat mempersempit kriteria planet layak huni tersebut.
Kriteria tersebut termasuk jarak ideal antara planet dan bintang sehingga suhu ideal, yaitu tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Planet layak huni juga harus berada di zona aman, disebut dengan istilah Zona Goldilocks, guna mendukung ketersediaan air di permukaan.
Berdasarkan data dari European Space Agency Gaia, NASA juga dapat menganalisis suhu planet layak huni dalam analisis serta memungkinkan mereka melihat planet dan bintang dengan cara yang sama sekali baru.
Berdasarkan faktor ini, peneliti menggunakan prediksi konservatif bahwa sebesar tujuh persen serupa Matahari dengan planet layak huni, dan prediksi ini disebut peneliti mencapai 75 persen. Meskipun demikian, NASA mengklaim akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan kajian lebih mendalam.
Jakarta: National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengungkapkan bahwa terdapat 300 juta planet di galaksi Bima Sakti berpotensi untuk dihuni oleh makhluk hidup atau layak huni. Pernyataan NASA ini berdasarkan penelitian Teleskop Luar Angkasa Kepler miliknya selama sembilan bulan.
Hasil studi yang dirilis The Astronomical Journal menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 300 juta planet berpotensi layak huni. Artinya planet tersebut terdiri dari daratan dan batuan yang mendukung keberadaan air di permukaannya.
Angka hasil penelitian data Kepler oleh ilmuwan selama beberapa tahun tahun disebut merupakan perkiraan kasar. Dengan demikian, terdapat peluang bahwa planet layak huni di galaksi Bima Sakti berjumlah lebih banyak.
Selain itu, hasil penelitian ini memprediksi bahwa planet layak huni paling dekat dengan Bumi berjarak sejauh 20 tahun cahaya. Menurut NASA, galaksi Bima Sakti memiliki sekitar 100 hingga 400 miliar bintang dan masing-masingnya diperkirakan memiliki setidaknya satu planet layak huni.
Dengan demikian, jumlah planet layak huni di luar tata surya Bima Sakti diperkirakan berjumlah triliunan, meski hingga saat ini, ilmuwan dan astronom baru dapat mengonfirmasi keberadaan planet ini dalam jumlah ribuan.
Sebagai informasi, untuk menentukan dapat dihuni oleh makhluk hidup, planet harus memenuhi sejumlah faktor, termasuk atmosfer dan komposisi kimia. Dalam penelitian ini, ilmuwan dapat mempersempit kriteria planet layak huni tersebut.
Kriteria tersebut termasuk jarak ideal antara planet dan bintang sehingga suhu ideal, yaitu tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Planet layak huni juga harus berada di zona aman, disebut dengan istilah Zona Goldilocks, guna mendukung ketersediaan air di permukaan.
Berdasarkan data dari European Space Agency Gaia, NASA juga dapat menganalisis suhu planet layak huni dalam analisis serta memungkinkan mereka melihat planet dan bintang dengan cara yang sama sekali baru.
Berdasarkan faktor ini, peneliti menggunakan prediksi konservatif bahwa sebesar tujuh persen serupa Matahari dengan planet layak huni, dan prediksi ini disebut peneliti mencapai 75 persen. Meskipun demikian, NASA mengklaim akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan kajian lebih mendalam.
Jakarta: National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengungkapkan bahwa terdapat 300 juta planet di galaksi Bima Sakti berpotensi untuk dihuni oleh makhluk hidup atau layak huni. Pernyataan NASA ini berdasarkan penelitian Teleskop Luar Angkasa Kepler miliknya selama sembilan bulan.
Hasil studi yang dirilis The Astronomical Journal menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 300 juta planet berpotensi layak huni. Artinya planet tersebut terdiri dari daratan dan batuan yang mendukung keberadaan air di permukaannya.
Angka hasil penelitian data Kepler oleh ilmuwan selama beberapa tahun tahun disebut merupakan perkiraan kasar. Dengan demikian, terdapat peluang bahwa planet layak huni di galaksi Bima Sakti berjumlah lebih banyak.
Selain itu, hasil penelitian ini memprediksi bahwa planet layak huni paling dekat dengan Bumi berjarak sejauh 20 tahun cahaya. Menurut NASA, galaksi Bima Sakti memiliki sekitar 100 hingga 400 miliar bintang dan masing-masingnya diperkirakan memiliki setidaknya satu planet layak huni.
Dengan demikian, jumlah planet layak huni di luar tata surya Bima Sakti diperkirakan berjumlah triliunan, meski hingga saat ini, ilmuwan dan astronom baru dapat mengonfirmasi keberadaan planet ini dalam jumlah ribuan.
Sebagai informasi, untuk menentukan dapat dihuni oleh makhluk hidup, planet harus memenuhi sejumlah faktor, termasuk atmosfer dan komposisi kimia. Dalam penelitian ini, ilmuwan dapat mempersempit kriteria planet layak huni tersebut.
Kriteria tersebut termasuk jarak ideal antara planet dan bintang sehingga suhu ideal, yaitu tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Planet layak huni juga harus berada di zona aman, disebut dengan istilah Zona Goldilocks, guna mendukung ketersediaan air di permukaan.
Berdasarkan data dari European Space Agency Gaia, NASA juga dapat menganalisis suhu planet layak huni dalam analisis serta memungkinkan mereka melihat planet dan bintang dengan cara yang sama sekali baru.
Berdasarkan faktor ini, peneliti menggunakan prediksi konservatif bahwa sebesar tujuh persen serupa Matahari dengan planet layak huni, dan prediksi ini disebut peneliti mencapai 75 persen. Meskipun demikian, NASA mengklaim akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan kajian lebih mendalam.