Jakarta: Perusahaan teknologi jaringan Aruba dari Hewlett-Packard melihat bahwa di tahun ini akan terjadi empat perkembangan teknologi yang didorong oleh sistem remote working yang sudah berlangsung hampir satu tahun atau sejak pandemi.
\”Regulasi terbaru pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi peningkatan penularan Covid-19 adalah hanya mengizinkan 25 persen pekerja di 75 kabupaten/kota bekerja di kantor, sementara 75 persen lainnya harus bekerja dari rumah,\” tutur Country Manager Indonesia Aruba, Hewlett-Packard, Robert Suryakusuma.
\”Walaupun program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dimulai pada Januari, pemerintah memprediksi program ini akan selesai dalam 15 bulan, yang berarti bahwa aktivitas bekerja dari rumah juga akan berlangsung lebih lama,\” ujarnya.
Hal ini disebut Robert akan mendorong adopsi teknologi yang dia namakan Intelligent Edge, terutama pada perusahaan di Indonesia untuk mengelola infrastruktur TIK agar bisa mendukung aktivitas bekerja dari rumah dan bisnis tetap berjalan.
Menurut riset analisa pasar Gartner, di tahun 2025 diprediksi tiga per empat data yang dihasilkan perusahaan akan tercipta dan diproses pada area edge-computing. Aruba memprediksi ada empat teknologi yang akan berkembang di tahun ini didorong oleh Intelligent Edge.
Pertama, sistem atau gaya bekerja hybrid tetap berlanjut disebabkan hingga akhir tahun ini diprediksi masih banyak pekerja yang bekerja dari luar kantor. Hal ini menjadi tantangan bagi tim TIK atau IT namun posisi bakal dianggap semakin penting oleh perusahaan dibandingkan dahulu.
Masalah keamanan siber semakin disadari dan dipahami secara dinamis dari Endpoint, Edge, hingga cloud. Di tahun ini kesadaran serta pendekatan connected security yang dilakukan perusahaan di lingkungan kerja hybrid akan menjadi tren kedua yang diprediksi berkembang.
Tren ketiga adalah mengenai pengguna sebagai raja. Bagian TIK atau IT tidak lagi hanya bertugas menjaga infrastruktur jaringan namun menjaga kepuasan penggunanya. Hal ini dilihat sebagai cara untuk mendukung produktivitas pekerja yang akan berdampak ke kesuksesan bisnis.
Tren keempat berkaitan dengan automasi operasional jaringan dengan dukungan AI dan machine learning untuk mendeteksi perubahan secepat mungkin dna meresponnya.
\”Empat tren yang sudah disebutkan akan menyediakan tool bagi para pemimpin IT untuk melalui keadaan yang tak terduga, baik hari ini maupun nanti. Semua itu akan memperkuat para pemimpin IT secara top down untuk memposisikan IT sebagai fungsi yang sangat krusial bagi bisnis,\” jelas Robert.
Dilansir dari: medcom.id