Jakarta: Peristiwa pandemi covid-19 berperan dalam proses kreatif Taylor Swift untuk album Folklore miliknya. Tepatnya, terinspirasi dari menonton film di malam hari saat karantina mandiri.
Pelantun lagu Cardigan ini muncul di sampul majalah Entertainment Weekly edisi Januari 2021 sebagai salah satu Entertainer of The Year. Diawali dengan kisah tentang karier dan proyek musik terbarunya.
Swift mengatakan kepada majalah itu bahwa Folklore terinspirasi dari kondisi di rumah saja. Saat dirinya mengisolasi dengan sang kekasih, Joe Alwyn.
“Saya tidak berharap untuk membuat album,” akunya dikutip dari People.
“Di awal karantina, saya mulai menonton banyak film yang berbeda setiap malam. Saya malu mengatakan bahwa saya belum pernah menonton Pan’s Labyrinth. Suatu malam saya akan menontonnya, kemudian saya akan menontonnya LA Confidential, lalu kami akan menonton Rear Window, lalu kami akan menonton Jane Eyre,” ungkapnya.
Kebiasaan menonton banyak film itu membuatnya berpikir untuk mendongeng kepada orang-orang tentang seni yang dikonsumsinya selama ini. Imajinasinya pun berkarya tentang hal yang belum pernah dilakukannya tersebut.
“Mengapa saya tidak pernah membuat karakter dan alur cerita yang saling bersilangan? Dan mengapa belum pernah membebaskan diriku untuk melakukan itu dari sudut pandang naratif?” tuturnya.
Swift menjelaskan bahwa mengambil inspirasi dari film dan hiburan yang dia konsumsi selama isolasi mandiri membantunya menjadi lebih kreatif dalam penulisan lagunya. Pintu imajinasinya terbuka.
“Sungguh, sangat memuaskan ketika dapat terinspirasi dari dunia yang diciptakan oleh film yang Anda tonton atau buku yang Anda baca atau tempat yang Anda impikan atau orang yang Anda tanyakan. Tidak hanya terinspirasi oleh pengalaman sendiri,” pungkasnya.