Selama masa pandemi ini, semua aktivitas yang mengharuskan semua kegiatan yang berpotensi mengundang banyak orang berkerumun ditiadakan demi mencegah penyebaran virus COVID-19 yang terus menghantui dalam skala global.
Akhirnya para musisi mau tidak mau mengadakan konser virtual dimana penonton tidak melihat penampilan secara langsung melainkan melalui layar gadget mereka. Mau tidak mau hal itu harus dilakukan dan Foo Fighters mau tidak mau juga harus melakukan hal tersebut demi menghibur penggemarnya.
Dengan nada miris tapi harus tetap optimis, sang vokalis Dave Grohl berkata, “Kami sebenarnya udah mempunyai rencana yang besar untuk merayakan ulang tahun band ke-25 dan sekarang disini kami berada”, ucapnya di tengah konser virtual Foo Fighters yang diadakan di The Roxy, Los Angeles pada 14 November lalu, dimana penonton yang hadir di lokasi hanyalah kru dari Foo Fighters sendiri (bahkan sound manager mereka menonton dan memantau konser lewat internet).
Sisa penontonnya hanya muncul dari layar laptop, tablet, HP, atau smart TV yang tentunya tidak bisa merespon balik apa kata Dave Grohl dan percayalah hal tersebut sebenarnya membuatnya sedikit bingung dan tidak nyaman karena kebiasaan mereka yang selalu membuat penonton berteriak dan bernyanyi bersama ketika mereka tampil. Layaknya kita pada umumnya, band rock sekaliber Foo Fighters juga bingung dalam menghadapi situasi new normal seperti sekarang.
Meskipun demikian mereka tetap tampil maksimal dan menggebrak dengan nomor-nomor hits mereka. Konser virtual dibuka dengan “All My Life” lalu disambung dengan “The Pretender” dimana mereka berhenti sejenak sebelum memainkan “The Sky Is a Neighborhood”.
Lagu yang menjadi tembang penyemangat di kala pandemi seperti sekarang yang dibawakan ulang sebagai bagian kampanye BBC Radio 1 berjudul “Times Like These” turut dibawakan. Setelahnya mereka membawakan lagu dari materi terbaru mereka “Shame Shame” dari album terbaru mereka yang akan dirilis di tahun 2021 berjudul “Medicine at Night”.