Penyanyi Rahmania Astrini (Astri) mengungkapkan perasannnya bekerja sama dengan penulis lirik ternama kelahiran Jerman, Toby Gad, di single Shush.
“Dia (Toby) adalah sosok legendaris. Dia yang menciptakan lagu favorit saya sepanjang masa, If I Were a Boy. Awalnya agak susah mengikuti frekuensi dia, but in the end, setelah dengar hasilnya, saya mengerti kenapa dia seperfeksionis itu,” kata Astri dalam siaran pers yang ditulis Rabu (2/12).
Menurut pelantun Runaway dan Finally Found You itu, bekerja sama dengan Gad adalah momen yang menantang, seru, dan membanggakan. Selama proses rekaman, Astri mengaku banyak belajar dari kolaborasinya itu.
“It was really challenging, and I learnt a lot from it. Tapi seru juga, berkolaborasi dengan Toby Gad,” ujar Astri yang mengaku merasakan banyak note yang sulit dikejar. Lagu Shush berkisah tentang membalas kebaikan untuk seseorang yang penting. Astri menggambarkan ada peran seperti mengambil alih peran, serta melayani orang yang kita cintai.
Video musik lagu ini yang dibuat dengan konsep estetika 1990-an telah dilihat sebanyak 1 juta kali di Youtube hanya dalam waktu dua hari sejak dirilis. Mengenai sosok Gad sendiri, dia sudah dikenal di kancah musik dunia, sebagai pencipta lagu-lagu hit seperti If I Were a Boy (Beyonce), Big Girls Don’t Cry (Fergie), dan All of Me (John Legend). Dia pernah memenangkan tiga Grammy dan masuk lima nominasi Grammy, salah satunya melalui All of Me yang dia ciptakan bersama John Legend.
Melalui lagu itu, Gad meraih Grammy Award ke-57 tahun 2015 untuk kategori Best Remixed Recording, Non-Classical. Sementara, lagu versi live-nya dinominasikan dalam kategori Best Pop Solo Performance pada Grammy Awards tahun yang sama. Gad juga terlibat dalam pembuatan album penyanyi Kelly Clarkson berjudul Stronger, yang meraih empat nominasi Grammy Awards ke-55 dan memenangkan kategori Best Pop Vocal Album.