Jakarta: Memiliki wajah yang terlihat awet muda bisa jadi merupakan impian dari sebagian besar wanita. Salah satu cara agar mendapatkan kulit yang terlihat lebih muda adalah dengan penggunaan skincare secara rutin.
Ada banyak jenis skincare yang bisa menawarkan tampilan kulit lebih muda. Tetapi jika digunakan berlebihan justru bisa membuat kulit terlihat lebih tua. Menurut Dr Smita Ramanadham, ahli bedah plastik bersertifikat, bahan-bahan yang ada di skincare untuk anti penuaan bisa bermanfaat, jika digunakan secara tepat.
\”Namun, jika digunakan terlalu sering dan tidak tepat, beberapa bahan justru dapat memperburuk tampilan keriput dengan cara mengupas minyak alaminya. Sehingga menyebabkan kulit menjadi kering, meradang, dan sensitif,\” terang Dr Ramanadham.
Dua bahan tersebut adalah sulfat dan alkohol. Biasanya sering ditemukan dalam pembersih dan penyegar.
\”Mereka biasanya ditambahkan untuk membersihkan kulit dan menghilangkan kotoran dan kotoran,\” jelas Dr Ramanadham.
\”Namun, pada akhirnya dapat mengeringkan kulit, memperburuk garis-garis halus dan kerutan, dan menghambat kemampuan kulit untuk menghasilkan minyak alami sendiri,\” lanjutnya.
Retinoid juga harus digunakan secara hati-hati. Retinol atau turunan vitamin A lainnya memang bahan yang paling baik untuk penuaan. Namun, jika tidak digunakan secara tepat, dapat mengiritasi dan memperburuk tampilan kulit.
“Kunci sukses penggunaan retinol adalah dengan memasukkan retinola ke dalam produk skincare secara bertahap. Hal ini bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan,” ujar Dr Ramanadham kepada The List.
Ada periode aklimatisasasi, dan jika kulit tidak diberikan waktu untuk menyesuaikan diri, maka akan menyebabkan iritasi dan kulit menjadi kering. Membuat kulit menjadi lebih kusam dan memperburuk keriput. Terutama pada kulit yang lebih halus seperit kulit halus di mata dan leher.
Bahan perawatan kulit lain yang harus digunakan dengan hati-hati adalah hydroquinone. Hydroquinone adalah bahan yang sering ditemukan pada skincare yang biasanya digunakan untuk merawat atau mencegah hiperpigmentasi agar tidak muncul kembali.
“Jika tidak digunakan dengan benar atau di bawah pengawasan dermatologi atau ahli bedah plastik, dapat menghasilkan menyebabkan peradangan dan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Kulit yang mengalami iritasi dan meradang, dapat terlihat tua,” tutup Dr Ramanadham.