Jakarta: Di tengah badai pandemi covid-19 mencuci tangan adalah kegiatan yang penting untuk mengurangi risiko penularan covid-19. Namun, menurut Alexis Jones dalam studi dari Michigan State University, hanya lima persen orang yang mencuci tangan dengan waktu yang cukup untuk membunuh kuman dan bakteri.
Padahal dengan melakukan cuci tangan yang benar, Anda bisa mengurangi risiko terkena berbagai infeksi dan terkena bakteri.
Ahli penyakit menular Michael Joshua Hendrix, MD, dari Washington University School of Medicine, menjelaskan, tidak ada waktu yang pasti untuk waktu mencuci tangan. “Tetapi mencuci tangan setidaknya 20 detik telah terbukti menghilangkan lebih banyak mikroba daripada mencuci untuk periode yang lebih singkat,” katanya.
Jika Anda mencuci tangan tidak tepat 20 detik, misalnya hanya 15 detik itu bukan masalah besar. “Setiap Anda melakukan pencucian tangan tetap akan memberikan perlindungan lebih daripada tidak sama sekali,” catat Dr Hendrix.
Tetapi cobalah untuk tetap pada durasi waktu 20 detik. Atau lakukan mencuci tangan sambil menyanyikan lagu Happy Birthday selama dua kali, pesan Theverge.com.
Beberapa hal yang mungkin diperhatikan juga adalah apakah sebaiknya mencuci tangan dengan air hangat atau air dingin? “Suhu air tidak terlalu menjadi masalah dan tampaknya tidak memengaruhi jumlah mikroba yang hilang,” kata Dr Hendrix.
Dengan kata lain, Anda tidak perlu menggunakan air mendidih untuk menghilangkan bakteri dan kuman di tangan. Menggunakan air yang mengalir adalah pilihan yang terbaik.
“Tangan dapat terkontaminasi ulang oleh bakteri jika mencuci tangan di baskom berisi genangan air yang telah terkontaminasi melalui penggunaan sebelumnya,” kata Dr Hendrix.
Hal lain yang perlu diingat adalah jangan hanya fokus pada telapak tangan Anda, sebaiknya juga pastikan untuk menyabuni dan menggosok punggung tangan, sela-sela jari, dan di bawah kuku Anda.
“Semakin teliti Anda, semakin baik,” ujar ahli penyakit menular Amesh Adalja, MD, dari Johns Hopkins University Center for Health Security.
Dr Hendrix juga menambahkan, sabun biasa bekerja dengan cara langsung menghilangkan kuman saat Anda mencuci tangan, dan sabun antibakteri mengandung bahan yang menargetkan dan membunuh bakteri. “Tetapi belum ada data yang menunjukkan bahwa satu jenis sabun lebih baik daripada jenis yang lain,” paparnya.
“Karena ada banyak bakteri di kulit Anda dan beberapa dari mereka mungkin tidak mendapatkan dosis penuh sabun antibakteri itu dan mereka dapat mengembangkan resistensi maka bisa gunakan sabun biasa saja,” tutup Dr Adalja.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.