Piala Dunia Qatar 2022 sejauh tetap terselenggara dengan baik meski banyak kritikan terhadap Qatar. Seperti diketahui Qatar mendapat protes khususnya dari dunia barat terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM) hingga ketegasan Qatar terkait penolakan LGBT.
Demi menghormati Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, federasi sepak bola dunia FIFA membuat kebijakan larangan penggunaan ban kapten pelangi yang selama ini merupakan simbol dukungan terhadap LGBT.
Hal ini mengundang kritikan dan protes keras dari negara-negara Eropa yang selama ini selalu menggunakan ban kapten pelangi seperti Inggris, Jerman, Belgia, Wales, Denmark, Belanda, dan Swiss.
Bahkan timnas Jerman melakukan aksi protes dengan pose tutup mulut saat melakukan sesi foto tim di laga pembuka Grup E melawan Jepang beberapa hari yang lalu.
Namun yang menarik adalah skuad timnas Prancis memiliki pandangan lain terkait larangan ban kapten pelangi di Qatar. Timnas Prancis kompak satu suara untuk menghormati Qatar, mulai dari Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet, para pemain, hingga sang kapten Hugo Lloris.
Seperti diketahui, pemerintah Prancis lewat Menteri Olahraga, Amelie Oudea Castera meminta Mbappe cs untuk ikut melakukan protes di Qatar. \”Apakah masih ada ruang kebebasan timnas Prancis mengekspresikan komitmen mereka terhadap hak asasi manusia? Jawabannya ya, Jerman udah menunjukkan hal itu,\” ujar Amelie Castera.
\”Masih ada beberapa minggu di Piala Dunia, mereka bisa bebas mengekspresikan diri, menggunakan ruang kebebasan ini untuk membawa pesan,\” lanjutnya.
Timnas Prancis ikuti aturan FIFA
Akan tetapi, imbauan tersebut sama sekali tidak digubris oleh timnas Prancis. Bahkan Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet menyatakan mereka akan sepenuhnya mengikuti peraturan FIFA dan menghormati budaya Qatar.
Lalu, Gelandang Prancis Matteo Guendouzi juga turut menanggapi pernyataan Menteri Olahraga Prancis. \”Dia (Castera) seorang politis, dia mengatakan apa yang dia inginkan. Kami sudah menjelaskan posisi kami. Kami di sini (Qatar) untuk bermain sepak bola dan menikmati diri kami di lapangan,\” ujar Guendouzi.
Hal senada juga disampaikan sang kapten Hugo Lloris. Kiper Tottenham Hotspur tersebut sama sekali tak mau ambil pusing terkait larangan ban kapten pelangi. Lloris juga mengeluarkan pernyataan yang menampar para pendukung ban kapten bertema One Love tersebut.
\”Saya memiliki opini pribadi. Ketika kami di Prancis dan menerima orang-orang asing, kami sering meminta mereka untuk mengikuti aturan kami, menghormati kultur kami, dan saya akan melakukan hal yang sama ketika saya pergi ke Qatar. Sesederhana itu,\” kata Lloris dalam sesi konferensi pers di Qatar.
\”Jadi saya bisa setuju ataupun tidak dengan pemikiran mereka. Tetapi saya harus menunjukkan sikap respect untuk hal itu,\” beber Lloris.
Prancis sendiri menjadi tim pertama yang lolos ke fase gugur setelah mereka menang 2-1 atas Denmark, Sabtu, 26 November 2022 kemarin. Di laga terakhir penyisihan Grup D, Prancis akan ditantang Tunisia pada tanggal 30 November 2022 nanti.
Dirilis dari : medcom.id