Hari Natal dan Tahun baru 2023 tinggal menghitung hari. Pariwisata di Indonesia pun terlihat mengalami pertumbuhan, di mana masyarakat suka bepergian ke destinasi baik luar maupun dalam negeri.
Berdasarkan data dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) menyebutkan bahwa pariwisata internasional menunjukkan pemulihan yang kuat. Sebanyak 474 juta wisatawan melakukan perjalanan internasional selama periode Januari hingga Juli 2022, dibandingkan pada periode yang sama di 2021 dengan total jumlah 175 juta wisatawan.
Data pemerintah yang menyebutkan bahwa potensi mobilitas masyarakat jelang Nataru 2022/2023 diprediksi akan mencapai 22,4 persen dari total populasi nasional. Sebab perayaan Nataru menjadi momen untuk menghabiskan waktu liburan bersama.
Berdasarkan data Traveloka, masyarakat Indonesia memiliki minat di berbagai destinasi wisata, baik lokal maupun mancanegara. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan sebesar 40% untuk melakukan perjalanan destinasi internasional, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Taiwan, dan Australia.
Adapun berbagai alasan mengapa destinasi internasional menjadi pilihan para masyarakat di Indonesia seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand karena peraturan bebas visa.
Selain itu, negara tetangga yang memiliki peraturan bebas visa itu disebut memiliki akses mudah dengan berbagai penerbangan langsung. Sehingga, masyarakat lebih mudah untuk bepergian secara langsung.
Tidak hanya itu, destinasi seperti negara Jepang dan Korea pun sangat diminati sejak kuartal III tahun ini. Faktornya, perbatasan kedua negara itu dibuka, sehingga masyarakat yang ingin berlibur ke sana meningkat signifikan.
Shirley Lesmana selaku Chief Marketing Officer Traveloka mengungkapkan bahwa kondisi global yang semakin pulih dari pandemi ini membuat minat melakukan perjalanan ke berbagai destinasi pun menguat.
“Sepanjang tahun ini kita sudah mendengar istilah revenge travel di mana masyarakat di seluruh dunia memiliki keinginan kuat untuk kembali berwisata, begitu pun dengan masyarakat Indonesia,” pungkas Shirley.
Dirilis dari : medcom.id