Jakarta: Drama Britney Spears tak berkesudahan dalam lingkaran conservatorship selama kurang lebih 12 tahun. Selama itu, setiap jejak Britney Spears menarik pehatian penggemar, termasuk perihal tindak tanduk ayahnya.
Pada 24 Agustus 2019, Jamie Spears, ayah Britney Spears dilaporkan Kevin Federline atas tindak kekerasan terhadap cucunya, Sean Preston. Britney Spears mendengar hal itu berang dan meminta ayahnya tak lagi sebagai konservator.
Pada 9 September 2019, Jamie Spears mundur sebagai konservator Britney, tetapi meminta Jodi Montgomery menggantikan posisinya. Sejumlah media tak hanya menyebut Jodi sebagai konservator baru, melainkan “care manager”. Meski hanya sebentar, Jodi memegang kendali atas semua urusan Britney, kecuali pengelolaan keuangan yang masih dikontrol Jamie Spears.
Namun, peran Jodi Montgomery bukan memenuhi keinginan Britney Spears. Saat itu, Jamie Spears mengundurkan diri karena keluhan kesehatan. Keputusan itu disetujui Jaksa Brenda Penny di Pengadilan Los Angeles.
Pada 17 September 2019, Jaksa Ventura California, Gregory Totten menyatakan Jamie Spears tidak bersalah atas laporan tindak kekerasan terhadap cucunya. Sebab, tidak ditemukan bukti konkrit.
“Setelah meninjau bukti, tidak ada bukti yang cukup bahwa tindak pidana dilakukan oleh Tuan Spears,” ungkap Jaksa Totten dalam siaran pers, dilansir USA Today.
Juru bicara jaksa, Sara Brucker mengatakan investigator telah mengumpulkan laporan pada 4 September. Namun diskusi lebih lanjut ditolak lantaran ada hal bersifat rahasia.
Kevin Federline saat itu memberi laporan sebagai tindak kekerasan terhadap anak saat mereka mengunjungi Sean Spears di Westlake Village. Federline ditemani pengacara Mark Vincent Kaplan dalam mengisi laporan. Setelah mendengar keputusan jaksa, Kaplan mengatakan Kevin bersyukur.
“Kevin tidak berkeinginan Jamie dituntut,” ungkap Kaplan.
Kendati demikian, perintah penahanan dan membatasi interaksi antara kakek dan cucu yang dirilis Pengadilan Keluarga Los Angeles tetap berlaku.
Situs berita gosip TMZ dan The Blast menyebutkan kronologi kejadian dari seorang narasumber. Jamie Spears adu argumen dengan Kevin Federline, sehingga membuat Sean Preston merasa takut hingga mengunci diri dalam ruangan. Jamie mendobrak pintu lalu memegang Sean Preston hingga membuatnya ketakutan.
Peristiwa itu terjadi ketika Kevin dan Britney telah bercerai. Kevin memiliki hak asuh penuh terhadap kedua putranya, tetapi Britney diberi waktu sesekali untuk mengawasi mereka. Saat kejadian, Kaplan menyebut kedua putra mereka sedang diasuh oleh Britney. Setelah putusan dilayangkan, tidak ada respons dari Jamie, Britney, maupun Kevin.
Sidang conservatorship tanpa Britney Spears
Selain perihal kekerasan anak yang dilakukan Jamie Spears, sidang terkait tinjauan conservatorship berjalan tanpa dihadiri Britney Spears juga tanpa putusan. Namun, sidang terbuka tetap berjalan dihadiri para media dan penggemar Spears, Jamie dan Lynne Spears, dan pihak yang terlibat dalam conservatorship Britney Spears.
Ruang sidang kemudian digelar tertutup ketika membahas kesehatan mental Britney Spears, finansial, dan kedua anak Britney Spears.
Sebelumnya pada Mei 2019, Britney Spears hadir melalui pintu belakang setelah ruang sidang ditutup. Dia menanyakan tentang peluang perubahan pengaturan conservatorship.
Jamie Spears vs. Blogger #FreeBritney
Jamie Spears berurusan dengan pengadilan menuntut Anthony Elia, blogger Absolute Britney yang ikut mendukung kampanye #FreeBritney pada Juni 2019. Pada April sebelumnya, tagar ini memanas ketika Elia dan penggemar menggemakan tagar #FreeBritney untuk membebaskan Britney Spears menjadi diri sendiri.
Pihak conservatorship menuntut Elia atas konten blog dan media sosial yang memfitnah tindakan conservatorship terhadap Britney Spears. Mereka juga menerima ancaman pembunuhan. Conservatorship yang diketuai Jamie Spears, ayah Britney, mengatakan blog dan media sosial tersebut menggambarkan secara negatif kehidupan Britney Spears.
“Ini saatnya teori konspirasi tentang kesejahteraan Britney Spears dan gerakan massa #FreeBritney harus berhenti,” bunyi isi dokumen pengadilan.
Menghadapi tuntutan itu, Anthony Elia tak gentar. Dia tetap yakin tindakannya benar sebagai penggemar Britney Spears.
“Saya selalu bersyukur dan memiliki keyakinan kebaikan selalu menang. Saya tidak berkomentar lebih lanjut, selain saya mencintai Britney dan para penggemar Britney,” kata Elia kepada ET Online, Juni 2019.
Selama conservatorship, Britney Spears tak memiliki kendali atas media sosialnya. Elia mengatakan, tim Britney menghapus komentar positif dan membiarkan komentar negatif untuk menggambarkan Britney Spears.
Hal itu didukung komentar ibu Britney, Lynne Spears yang ikut mencari komentarnya. Lynne mengatakan mengalami hal serupa.
“Saya tidak percaya Anda mengunggah ini karena teman saya juga mengatakan hal yang sama! Saya mengunggah sesuatu dan mencoba kembali menemukannya dan tak ada yang beres, saya tidak dapat menemukan komentar, yang baru saja saya unggah??? Saya tahu Anda adalah penggemar sejati dan sangat mencintainya, terima kasih menunjukkan ini karena saya meminta orang lain mengatakan hal serupa?,” tulis Lynne Spears saat itu.
Tim Britney Spears pun membantah tuduhan tersebut. Mereka menyangkal menghapus komentar positif di unggahan Instagram Britney Spears.
Desember 2019, ayah Britney Spears memenangkan tuntutan terhadap Anthony Elia. Anthony diminta berhenti mengatakan hal buruk terkait conservatorship, mengunggah, mendistribusikan, atau meminta orang lain melakukan hal terkait #FreeBritney dan penggambaran negatif terkait conservatorship.