Jakarta: Dalang top asal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho, disebut meninggal karena mengalami penyumbatan pembuluh darah jantung, usai bersepeda, pada Selasa sore, 3 November 2020.
Ki Seno sempat dibawa ke Rumah Sakit PKU Gamping, Kabupaten Sleman. Namun, nyawa dalang 48 tahun itu tak tertolong. Ki Seno menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 22:00.
Kerabat sekaligus manajer dari Ki Seno, Gunawan Widagdo, mengatakan bahwa Ki Seno sempat bersepeda sekitar pukul 16:00, bersama warga sekitar tempat tinggalnya. Saat bersepeda, Ki Seno merasa tidak fit. Kemudian mengalami muntah-muntah.
Kemudian Ki Seno dibawa ke UGD, dan dipindahkan ke ICCU. Kondisi Ki Seno terus memburuk akibat penyumbatan di pembuluh darah jantung itu hingga tak dapat diselamatkan. Ini bukan kali pertama Ki Seno sakit. Pada September lalu, Ki Seno juga sempat dibawa ke rumah sakit karena masalah penyumbatan pembuluh darah jantung.
Waktu ke rumah sakit bulan September 2020, Ki Seno diberi obat pengencer darah. Kemudian dia kembali beraktivitas seperti biasa. Termasuk rutin bersepeda.
Almarhum menekuni dunia pedalangan sejak usia 10 tahun. Belakangan, Ki Seno dikenal aktif menayangkan pentas wayang via live streaming YouTube, membuat para penggemar wayang dari seluruh dunia dapat menyaksikan secara langsung. Selain itu, Ki Seno juga populer di kalangan anak-anak muda.
Dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube, Ki Seno mengaku mewarisi darah dalang dari sang ayah. Ayah Ki Seno adalah seorang dalang, almarhum Ki Suparman Cermo Wiyoto. Ki Seno mengaku panggilannya menjadi dalang karena terinspirasi oleh Ki Manteb Sudarsono. Pada masa remaja, Ki Seno sempat menonton aksi Ki Manteb di area Keraton Yogykarta.