Jakarta: Keluarga Atta Halilintar akhirnya memberikan klarifikasi terkait tuduhan diusir dari Malaysia akibat melanggar protokol kesehatan wilayah setempat. Mereka menyebut kabar itu tidak benar dan tuduhan jahat.
Sejak pandemi korona, keluarga Atta memang memilih tinggal di Malaysia. Isu Gen Halilintar didenda dan diusir dari Malaysia pertama kali dihembuskan oleh seorang warganet melalui unggahan di media sosial.
\”Sehubungan dengan adanya pemberitaan di media-media yang memberitakan keluarga kami melanggar prokes (protokol kesehatan) dan terkena denda ADALAH TIDAK BENAR DAN MERUPAKAN TUDUHAN JAHAT,\” tulis Gen Halilintar di Instagram-nya.
\”Keluarga kami sampai saat ini baik-baik saja, tidak pernah ada denda apalagi melanggar protokol kesehatan dan kami juga sangat patuh terhadap semua peraturan yang berlaku. Negara di sini sangat menjaga SOP, justru kami mendapat sambutan serta kenyamanan terbaik, di negara dengan penanganan pandemi covid-19 yang sangat baik,\” lanjutnya.
Warganet yang pertama kali melontarkan tuduhan sudah meminta maaf karena telah memfitnah Gen Halilintar. Keluarga Gen Halilintar sudah memberikan teguran langsung kepada warganet tersebut.
\”Kepada yang bersangkutan adalah seorang ibu yang sudah kami ingatkan dan sudah kami tegur. Jika membuat berita bohong, berita fitnah apalagi tidak ada bukti akan menyebabkan berita sesat menyesatkan untuk masyarakat. Sampai akhirnya yang bersangkutan sudah sadar dan meminta maaf atas kesalahanya, yang mana dia sadari mendapat berita itu dari gosip group komunitas,\” jelasnya.
Gen Halilintar meminta warganet untuk lebih hati-hati lagi menggunakan media sosial. Mereka lalu mengutip ancaman hukuman penjara yang tertuang dari Undang Undang ITE jika melalukan pencemaran nama baik.
\”Kami selalu ingatkan yang bersangkutan jika terus melakukan opini kepada masyarakat dengan berita bohong dan fitnah, itu semua ada konsekuensi hukum karena berdampak kerugian imaterial dan material buat kami. Dan kepada teman-teman semua agar waspada dan cermat melihat berita-berita yang tak berdasar dan hanya fitnah belaka,\” tutup Gen Halilintar.
Dilansir dari: medcom.id