Cara memilih yoghurt untuk diet ternyata tidak sembarangan. Sebab beberapa jenis yoghurt yang tersedia di pasaran seringkali sudah tercampur pemanis buatan.
Meski diklaim sebagai makanan tinggi protein dan bisa mempercepat metabolisme, yoghurt yang terlalu tinggi gula justru bertindak sebaliknya yaitu meningkatkan kalori dan lonjakan gula darah.
Oleh karena itu, tidak semua yoghurt bisa dikatakan sehat apabila kandungan di dalamnya masih menggunakan pemanis tambahan atau bahan pengawet lain.
Cara Memilih Yoghurt untuk Diet
Supaya yoghurt untuk asupan diet memang benar-benar menyehatkan dan tinggi nutrisi. Berikut cara memilihnya seperti dilansir Healthline.
1. Baca label komposisi
Sebelum memutuskan membeli yoghurt, Anda wajib membaca label komposisi atau ingredient list terlebih dulu untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang terkandung di dalamnya.
Yoghurt sehat umumnya terbebas dari bahan tambahan seperti gula, perasa buatan, pewarna, penstabil, dan pengawet.
Selain itu, hindari yoghurt yang mempunyai kandungan gula tambahan dengan nama sukrosa, sirup jagung fruktosa tinggi, fruit juice, cane sugar, agave nectar.
2. Cek informasi nilai gizi
Informasi nilai gizi pada kemasan yoghurt biasanya mencantumkan berapa banyak total karbohidrat, lemak, protein, dan gula dalam setiap porsi.
Apabila kandungan lemak jenuh dan total kalori keseluruhan pada setiap kemasan cukup tinggi, sebaiknya segera beralih ke yoghurt lain.
Pastikan bahwa nutrisi yogurt Anda mengandung vitamin D untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian.
3. Cek kadar gula tambahan
Cara memilih yoghurt untuk diet sangat penting memperhatikan jumlah gula tambahan di dalamnya.
Yoghurt yang pas dikonsumsi saat diet sebaiknya plain yoghurt atau bebas gula. Apabila Anda tidak terlalu suka, bisa pilih yoghurt lain asalkan kandungan gulanya paling sedikit.
Gula tambahan dalam jumlah tinggi pada yoghurt bisa menjadi pemicu masalah kesehatan. Seperti obesitas, diabetes, gangguan metabolisme, hingga kencing manis.
4. Yoghurt low fat
Dikarenakan yoghurt berbahan dasar susu, biasanya sudah mengandung lemak trans alami. Namun lemak trans itu berbeda jenis dari yang ditemukan pada makanan olahan.
Lemak susu pada yoghurt atau asam linoleat terkonjugasi (CLA) menawarkan beberapa manfaat bagi kesehatan.
Di antaranya mencegah risiko sakit jantung, mengurangi lemak tubuh, melawan sel kanker, dan rendah kalori.
5. Tinggi probiotik
Bakteri probiotik yang sehat umumnya digunakan untuk membuat yogurt karena mereka dapat mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam laktat, sehingga rasanya jadi asam.
Selain itu, tingginya bakteri probiotik dalam yoghurt memiliki manfaat dalam menurunkan kolesterol, mengatasi sembelit, hingga merangsang sistem kekebalan tubuh.
Fungsi lain dari probiotik tersebut mampu memperbaiki gejala intoleransi laktosa sehingga tetap aman dikonsumsi.
Sejauh ini, cara memilih yoghurt untuk diet berdasarkan jenisnya lebih banyak disarankan greek yoghurt, plain yoghurt, atau non-dairy yoghurt.
Tapi pastikan bahwa ketiga jenis yoghurt sehat itu bebas gula tambahan supaya tidak menyumbang kalori berlebih dalam tubuh.
Dilansir dari: cnnindonesia.com