Jakarta: Studio kreatif Toma & Kako memproduksi animasi musikal bertajuk Satu Matahari dalam agenda HUMANITY Youth Festival pada 12 Juli – 20 Agustus 2020. Karya ini mengangkat tema tragedi kemanusiaan antara Indonesia dan Timor Leste.
“Sebagai salah satu seniman, Toma & Kako, menciptakan karya animasi musikal berjudul Satu Matahari, ditulis dan dinyanyikan dalam Bahasa Indonesia serta Bahasa Tetun,” kata Toma & Kakao melalui rilis yang diterima Medcom.id, Kamis 23 Juli 2020.
Toma & Kako mengatakan, Satu Matahari berangkat dari kisah anak-anak Timor Leste yang diculik semasa invasi militer Indonesia di sana. Anak-anak yang dijuluki dengan panggilan Stolen Children of Timor Leste ini tak berhenti berdoa agar bisa kembali ke pangkuan keluarganya.
“Doa tersebut merupakan manifestasi dari perjuangan selama hidup. Mereka tak berhenti berharap akan datangnya hari baik agar bisa kembali pulang ke tanah kelahirannya dan bertemu sanak saudara,” ucap Toma & Kako.
Satu Matahari yang diproduksi oleh Toma & Kako ini ditulis dan disutradarai oleh Dian Tamara. Sementara aransemen musiknya digarap oleh Dwi Kartika Yuddhaswara, Dissa Karnajaya, Dian Tamara dan Tanya Ditaputri.
“Serta melibatkan para kolaborator yang telah menyanyikan lagu Satu Matahari, Dadang Pranoto, Haikal Azizi, Bilal Indrajaya, Dwi Kartika Yuddhaswara, Reda Gaudiamo, Christabel Annora, Tanya Ditaputri dan Milena Gantari,” sambung Toma & Kako.
Satu Matahari yang diproduksi Toma & Kako akan hadir dalam format pameran Virtual yang dapat diakses di website Humanity Youth (humanityouth.asia-ajar.org). Satu Matahari diputar pada Minggu 19 Juli 2020 hingga Rabu 12 Agustus 2020.