The Professor and the Madman adalah sebuah film biopic yang menceritakan kisah dua orang kontroversial di balik perumusan kamus dunia Bahasa Inggris, Oxford English Dictionary (OED).
Film yang dibintangi dua aktor kawakan, Mel Gibson dan Sean Penn itu bisa disaksikan di Mola TV mulai 8 Oktober 2020.
The Professor and The Madman mengambil latar sekitar 1879 dan menceritakan seorang filolog Skotlandia, James Augustus Murray (Mel Gibson), yang ditunjuk Delegasi Agung Oxford University Press sebagai kepala proyek untuk menyusun kamus besar Bahasa Inggris baru Oxford setelah dua dekade mengalami kebuntuan.
Penunjukan itu sempat mengundang pro dan kontra di antara anggota delegasi, karena Murray dianggap tidak
memenuhi standar kualifikasi akademik.
Diceritakan, Murray telah putus sekolah saat berusia 14 tahun, sehingga ia belajar sastra dan ilmu Bahasa secara otodidak. Kefasihannya dalam 17 bahasa, termasuk di antaranya Prancis, Spanyol, Latin, Portugis, Jerman, Denmark, Belanda, Arab hingga Celtic, membuat jajaran delegasi sepakat dengan keputusan mereka.
Murray yakin ia bisa menyelesaikan proyek besar ini dalam jangka waktu tujuh tahun. Namun, perkiraannya meleset dan membuatnya tertinggal dari jadwal yang ditentukan. Hal itu yang membuat Murray mengeluarkan ide radikal untuk mempercepat prosesnya: kamus dengan demokrasi. Murray meminta bantuan publik untuk mengirimkan semua kata yang mereka gunakan, definisinya, bagaimana, dan dari mana asalnya.
Proses inilah yang membuat Murray bertemu dengan Kapten Dr William Chester Minor (Sean Penn), tahanan Rumah Sakit Jiwa Broadmoor di Crowthorne. Minor adalah mantan perwira Angkatan Darat Amerika Serikat yang tidak sengaja membunuh orang yang salah di Inggris. Setelah persidangan, terungkap bahwa Minor mengidap penyakit jiwa Schizophrenia, dan ditahan di RSJ.
Selama masa tahanan, ia menjadi relawan yang berkontribusi untuk Murray lewat surat-suratnya, termasuk kata-kata yang membuat tim Murray frustrasi. Minor berkontribusi lebih dari 10 ribu kata plus definisinya, walaupun ketika itu kondisi kejiwaannya tidak stabil.
Awalnya, mereka hanya berkorespondensi via surat namun kemudian mereka bertemu dan menjalin persahabatan. Kontribusi Minor sempat menjadi kontroversi dan polemik setelah diungkap oleh surat kabar South London Chronicle. Kondisi pun semakin runyam ketika kejiwaan Minor memburuk setelah menjalani perawatan ekstrem dan Murray mengundurkan diri.
Film berdurasi 2 jam 4 menit ini disutradarai Farhad Safinia dengan nama samaran PB Shemran dan dirilis pada2019. Film itu diadaptasi dari novel laris keluaran 1998, The Surgeon of Crowthorne: A Tale of Murder, Madness and the Love of Words karya Simon Winchester. Selain Mel Gibson dan Sean Penn, film ini juga dibintangi Natalie Dormer, Jennifer Ehle, Ioan Gruffudd dan Steve Coogan.
Pengambilan gambar yang apik dan lantunan musik klasik dari komposer Bear McCreary sebagai latar akan membuat penonton terbawa ke suasana London akhir 1800-an.
The Professor and the Madman adalah sebuah film biopic yang menceritakan kisah dua orang kontroversial di balik perumusan kamus dunia Bahasa Inggris, Oxford English Dictionary (OED).
Film yang dibintangi dua aktor kawakan, Mel Gibson dan Sean Penn itu bisa disaksikan di Mola TV mulai 8 Oktober 2020.
The Professor and The Madman mengambil latar sekitar 1879 dan menceritakan seorang filolog Skotlandia, James Augustus Murray (Mel Gibson), yang ditunjuk Delegasi Agung Oxford University Press sebagai kepala proyek untuk menyusun kamus besar Bahasa Inggris baru Oxford setelah dua dekade mengalami kebuntuan.
Penunjukan itu sempat mengundang pro dan kontra di antara anggota delegasi, karena Murray dianggap tidak
memenuhi standar kualifikasi akademik.
Diceritakan, Murray telah putus sekolah saat berusia 14 tahun, sehingga ia belajar sastra dan ilmu Bahasa secara otodidak. Kefasihannya dalam 17 bahasa, termasuk di antaranya Prancis, Spanyol, Latin, Portugis, Jerman, Denmark, Belanda, Arab hingga Celtic, membuat jajaran delegasi sepakat dengan keputusan mereka.
Murray yakin ia bisa menyelesaikan proyek besar ini dalam jangka waktu tujuh tahun. Namun, perkiraannya meleset dan membuatnya tertinggal dari jadwal yang ditentukan. Hal itu yang membuat Murray mengeluarkan ide radikal untuk mempercepat prosesnya: kamus dengan demokrasi. Murray meminta bantuan publik untuk mengirimkan semua kata yang mereka gunakan, definisinya, bagaimana, dan dari mana asalnya.
Proses inilah yang membuat Murray bertemu dengan Kapten Dr William Chester Minor (Sean Penn), tahanan Rumah Sakit Jiwa Broadmoor di Crowthorne. Minor adalah mantan perwira Angkatan Darat Amerika Serikat yang tidak sengaja membunuh orang yang salah di Inggris. Setelah persidangan, terungkap bahwa Minor mengidap penyakit jiwa Schizophrenia, dan ditahan di RSJ.
Selama masa tahanan, ia menjadi relawan yang berkontribusi untuk Murray lewat surat-suratnya, termasuk kata-kata yang membuat tim Murray frustrasi. Minor berkontribusi lebih dari 10 ribu kata plus definisinya, walaupun ketika itu kondisi kejiwaannya tidak stabil.
Awalnya, mereka hanya berkorespondensi via surat namun kemudian mereka bertemu dan menjalin persahabatan. Kontribusi Minor sempat menjadi kontroversi dan polemik setelah diungkap oleh surat kabar South London Chronicle. Kondisi pun semakin runyam ketika kejiwaan Minor memburuk setelah menjalani perawatan ekstrem dan Murray mengundurkan diri.
Film berdurasi 2 jam 4 menit ini disutradarai Farhad Safinia dengan nama samaran PB Shemran dan dirilis pada2019. Film itu diadaptasi dari novel laris keluaran 1998, The Surgeon of Crowthorne: A Tale of Murder, Madness and the Love of Words karya Simon Winchester. Selain Mel Gibson dan Sean Penn, film ini juga dibintangi Natalie Dormer, Jennifer Ehle, Ioan Gruffudd dan Steve Coogan.
Pengambilan gambar yang apik dan lantunan musik klasik dari komposer Bear McCreary sebagai latar akan membuat penonton terbawa ke suasana London akhir 1800-an.
The Professor and the Madman adalah sebuah film biopic yang menceritakan kisah dua orang kontroversial di balik perumusan kamus dunia Bahasa Inggris, Oxford English Dictionary (OED).
Film yang dibintangi dua aktor kawakan, Mel Gibson dan Sean Penn itu bisa disaksikan di Mola TV mulai 8 Oktober 2020.
The Professor and The Madman mengambil latar sekitar 1879 dan menceritakan seorang filolog Skotlandia, James Augustus Murray (Mel Gibson), yang ditunjuk Delegasi Agung Oxford University Press sebagai kepala proyek untuk menyusun kamus besar Bahasa Inggris baru Oxford setelah dua dekade mengalami kebuntuan.
Penunjukan itu sempat mengundang pro dan kontra di antara anggota delegasi, karena Murray dianggap tidak
memenuhi standar kualifikasi akademik.
Diceritakan, Murray telah putus sekolah saat berusia 14 tahun, sehingga ia belajar sastra dan ilmu Bahasa secara otodidak. Kefasihannya dalam 17 bahasa, termasuk di antaranya Prancis, Spanyol, Latin, Portugis, Jerman, Denmark, Belanda, Arab hingga Celtic, membuat jajaran delegasi sepakat dengan keputusan mereka.
Murray yakin ia bisa menyelesaikan proyek besar ini dalam jangka waktu tujuh tahun. Namun, perkiraannya meleset dan membuatnya tertinggal dari jadwal yang ditentukan. Hal itu yang membuat Murray mengeluarkan ide radikal untuk mempercepat prosesnya: kamus dengan demokrasi. Murray meminta bantuan publik untuk mengirimkan semua kata yang mereka gunakan, definisinya, bagaimana, dan dari mana asalnya.
Proses inilah yang membuat Murray bertemu dengan Kapten Dr William Chester Minor (Sean Penn), tahanan Rumah Sakit Jiwa Broadmoor di Crowthorne. Minor adalah mantan perwira Angkatan Darat Amerika Serikat yang tidak sengaja membunuh orang yang salah di Inggris. Setelah persidangan, terungkap bahwa Minor mengidap penyakit jiwa Schizophrenia, dan ditahan di RSJ.
Selama masa tahanan, ia menjadi relawan yang berkontribusi untuk Murray lewat surat-suratnya, termasuk kata-kata yang membuat tim Murray frustrasi. Minor berkontribusi lebih dari 10 ribu kata plus definisinya, walaupun ketika itu kondisi kejiwaannya tidak stabil.
Awalnya, mereka hanya berkorespondensi via surat namun kemudian mereka bertemu dan menjalin persahabatan. Kontribusi Minor sempat menjadi kontroversi dan polemik setelah diungkap oleh surat kabar South London Chronicle. Kondisi pun semakin runyam ketika kejiwaan Minor memburuk setelah menjalani perawatan ekstrem dan Murray mengundurkan diri.
Film berdurasi 2 jam 4 menit ini disutradarai Farhad Safinia dengan nama samaran PB Shemran dan dirilis pada2019. Film itu diadaptasi dari novel laris keluaran 1998, The Surgeon of Crowthorne: A Tale of Murder, Madness and the Love of Words karya Simon Winchester. Selain Mel Gibson dan Sean Penn, film ini juga dibintangi Natalie Dormer, Jennifer Ehle, Ioan Gruffudd dan Steve Coogan.
Pengambilan gambar yang apik dan lantunan musik klasik dari komposer Bear McCreary sebagai latar akan membuat penonton terbawa ke suasana London akhir 1800-an.
The Professor and the Madman adalah sebuah film biopic yang menceritakan kisah dua orang kontroversial di balik perumusan kamus dunia Bahasa Inggris, Oxford English Dictionary (OED).
Film yang dibintangi dua aktor kawakan, Mel Gibson dan Sean Penn itu bisa disaksikan di Mola TV mulai 8 Oktober 2020.
The Professor and The Madman mengambil latar sekitar 1879 dan menceritakan seorang filolog Skotlandia, James Augustus Murray (Mel Gibson), yang ditunjuk Delegasi Agung Oxford University Press sebagai kepala proyek untuk menyusun kamus besar Bahasa Inggris baru Oxford setelah dua dekade mengalami kebuntuan.
Penunjukan itu sempat mengundang pro dan kontra di antara anggota delegasi, karena Murray dianggap tidak
memenuhi standar kualifikasi akademik.
Diceritakan, Murray telah putus sekolah saat berusia 14 tahun, sehingga ia belajar sastra dan ilmu Bahasa secara otodidak. Kefasihannya dalam 17 bahasa, termasuk di antaranya Prancis, Spanyol, Latin, Portugis, Jerman, Denmark, Belanda, Arab hingga Celtic, membuat jajaran delegasi sepakat dengan keputusan mereka.
Murray yakin ia bisa menyelesaikan proyek besar ini dalam jangka waktu tujuh tahun. Namun, perkiraannya meleset dan membuatnya tertinggal dari jadwal yang ditentukan. Hal itu yang membuat Murray mengeluarkan ide radikal untuk mempercepat prosesnya: kamus dengan demokrasi. Murray meminta bantuan publik untuk mengirimkan semua kata yang mereka gunakan, definisinya, bagaimana, dan dari mana asalnya.
Proses inilah yang membuat Murray bertemu dengan Kapten Dr William Chester Minor (Sean Penn), tahanan Rumah Sakit Jiwa Broadmoor di Crowthorne. Minor adalah mantan perwira Angkatan Darat Amerika Serikat yang tidak sengaja membunuh orang yang salah di Inggris. Setelah persidangan, terungkap bahwa Minor mengidap penyakit jiwa Schizophrenia, dan ditahan di RSJ.
Selama masa tahanan, ia menjadi relawan yang berkontribusi untuk Murray lewat surat-suratnya, termasuk kata-kata yang membuat tim Murray frustrasi. Minor berkontribusi lebih dari 10 ribu kata plus definisinya, walaupun ketika itu kondisi kejiwaannya tidak stabil.
Awalnya, mereka hanya berkorespondensi via surat namun kemudian mereka bertemu dan menjalin persahabatan. Kontribusi Minor sempat menjadi kontroversi dan polemik setelah diungkap oleh surat kabar South London Chronicle. Kondisi pun semakin runyam ketika kejiwaan Minor memburuk setelah menjalani perawatan ekstrem dan Murray mengundurkan diri.
Film berdurasi 2 jam 4 menit ini disutradarai Farhad Safinia dengan nama samaran PB Shemran dan dirilis pada2019. Film itu diadaptasi dari novel laris keluaran 1998, The Surgeon of Crowthorne: A Tale of Murder, Madness and the Love of Words karya Simon Winchester. Selain Mel Gibson dan Sean Penn, film ini juga dibintangi Natalie Dormer, Jennifer Ehle, Ioan Gruffudd dan Steve Coogan.
Pengambilan gambar yang apik dan lantunan musik klasik dari komposer Bear McCreary sebagai latar akan membuat penonton terbawa ke suasana London akhir 1800-an.