Jakarta: Nama penyanyi Virgiawan Listanto atau karib dikenal Iwan Fals melahirkan karya musik sejak muda. Kurang lebih 39 tahun karya musiknya dirilis bersama Musica Studios. Ekonom sekaligus penulis Piter Abdullah Redjalam merilis novel Air Mata Api dalam 12 babak terinspirasi dari lagu-lagu Iwan Fals.
“Pak Piter itu salah satu fans hardcore papaku, bentukannya enggak preman banget tapi novelnya preman banget. Percaya atau enggak percaya ada 12 lagu di situ. Setiap lagu mempunyai cerita sendiri,” kata Cikal Rambu Basae dalam jumpa pers di Leuwinanggung, Depok, yang diadakan juga dalam bentuk virtual, Kamis 3 September 2020.
Piter melalui 10 tahun proses menulis novel Air Mata Api sembari menunggu persetujuan dari Cikal untuk menerbitkan karya terinspirasi dari lagu Iwan Fals. Bagi Piter, lagu-lagu Iwan Fals lekat dengan keseharian zaman itu dalam memorinya.
“Saya besar bersama lagu-lagunya Bang Iwan, jadi saya kenal lagunya Bang Iwan sewaktu saya masih SD,” kenang Piter.
12 babak dalam novel Air Mata Api bertemakan Kaum Kusam menggunakan judul-judul lagu Iwan Fals yakni Berandal Malam di Bangku Terminal, Rindu Tebal, Nak, Asmara Tak Secengeng yang Aku Kira, Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu, Senandung Istri Bromo Corah, Ada Lagi yang Mati, Adzan Subuh Masih di Telinga, dan Ujung Aspal Pondok Gede.
“Selain 12 bab lagu ini sebenarnya banyak lagu-lagu lain yang nanti akan masuk di dalam cerita ini,” terang Piter.
Piter mengatakan, Air Mata Api menarik perhatiannya. Sebab, pada lirik terdapat kata-kata menarik juga menggambarkan tentang orang-orang yang tersingkirkan hingga menimbulkan amarah.
“Air matanya saking marahnya udah menjadi api. Ini kalau dijadikan sebuah cerita akan sangat menarik,” kata Piter.
Sleain itu, Piter juga menyematkan kesukaannya pada cerita komik Jepang Naruto. Menurutnya, cerita orang tersingkirkan relevan dengan apa yang ditulisnya dalam novel.
“Selain penggemar Bang Iwan, saya penggemar komik. Salah satu komik yang saya baca komik Naruto. Orang-orang sisa, tersingkirkan karena ada monster di dalamnya,” jelas Piter.
Iwan Fals terkesan dengan Piter yang mengapresiasi lagu-lagunya sejak dulu. Dia pun menyoroti tokoh Juki dalam cerita novel tersebut.
“Gila juga, ya, ini, kok, saya diajak ke tahun 1967, waktu itu Juki salah satu tokoh di novel itu berusia 6 tahun berarti ditarik 16 tahun yang lalu tahun ’51. Padahal saya buat lagunya (tahun) ’81, ’80, ’77 ’78,” kata Iwan Fals.
“Imajinasi itu seperti itu, ya, saya senang sekali karena begitu saya coba baca yang tadinya malas, kok, seru juga, ya,” kata Iwan Fals.
Novel Air Mata Api rencananya bakal dibuatkan film pada 2021. Film bakal berlandaskan dari cerita pada novel Air Mata Api.
Tiga Rambu bekerja sama dengan Khas Studio dan penerbit Raja Grafindo Persada. Soft launching buku Air Mata Api telah dilakukan sejak dua bulan lalu dan sudah dapat dibeli di toko buku.
Jumpa pers Air Mata Api sekaligus merayakan hari ulang tahun Iwan Fals yang ke-59.