Wednesday, June 18, 2025
  • Login
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
No Result
View All Result
Home Musik

Brandon Coleman Ciptakan Musik Perjalanan Luar Angkasa di Album Interstellar Black Space

Nana HasanbyNana Hasan
May 24, 2022
in Musik
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Musisi, keyboardist, vokalis, komposer, produser, dan penulis lagu Los Angeles, Brandon Coleman, merilis album terbarunya Interstellar Black Space hari Jumat lalu. Tak diragukan lagi bahwa Brandon merupakan bagian dari keluarga label musik ternama Brainfeeder. Selain telah berkolaborasi dengan pendiri label tersebut, Flying Lotus, serta musisi pemenang GRAMMY® Award, Thundercat, Brandon juga merupakan bagian dari band luar biasa Kamasi Washington. Dikenal dengan kelihaiannya memainkan keyboard dan keytar di atas panggung, Kamasi sering memperkenalkan Brandon di konsernya sebagai “Professor Boogie”.

Album Interstellar Black Space mewakili babak baru di dinasti funk Brandon yang mengambil inspirasi dari semangat kebebasan dan eksperimentasi musisi-musisi legendaris seperti George Clinton/Parliament Funkadelic, Herbie Hancock, Chick Corea, dan Weather Report. Brandon menyebut album ini sebagai “pertemuan surgawi untuk gendang telinga Anda” dan merupakan manifestasi dari keinginannya membuat musik untuk para astronot selama mereka menjalankan misi-misi luar angkasa mereka.

Terinspirasi oleh “Space Oddity” dari David Bowie dari katalog musik George Duke yang kaya, menurut Brandon, “Album ini adalah refleksi dari waktu, ruang, dan energi celestial dari sudut pandangku,” ujar Brandon. “Aku sangat suka film-film yang bertempat di luar angkasa seperti Interstellar dan The Martian — aku kemudian berpikir ‘jika aku bepergian di luar angkasa, apa yang ingin aku dengarkan?’” Jawaban dari pertanyaan tersebut ada dalam lagu “Blast Off” — single utama album ini yang mengandung esensi musik funk selama 1 menit dan 48 detik — yang membawa semua pendengarnya ke atmosfer yang penuh kebahagiaan dan berbagai perpaduan musik luar biasa yang mengingatkan kita akan era “Street Songs” dari Rick James, serta Cameo dan Dazz Band di masa keemasan mereka. “Aku ingin menulis sesuatu yang ingin aku dengarkan selagi aku bepergian dari satu planet ke planet lainnya sambil mencari suatu logam langka yang kita harus bawa kembali ke bumi,” ujar Brandon sambil tertawa.

ADVERTISEMENT

Dengan semangat masa depan, namun tetap dengan penuh rasa hormat atas garis keturunannya dan asal-usul musik kulit hitam di Amerika Serikat, Brandon mereferensi beberapa kalimat dari autobiografi James Brown yang menjelaskan tentang peran musik di perkebunan di tengah masa perbudakan. “Ia menulis tentang bagaimana orang-orang yang diperbudak dilarang untuk bermain alat musik. Aku rasa pemilik-pemilik perkebunan dulu tahu bahwa musik adalah salah satu cara berkomunikasi.

Orang-orang yang diperbudak itu kemudian hanya diberikan satu hari dalam setahun untuk beristirahat — dan di satu hari itu mereka diperbolehkan untuk bermain musik dan melakukan apa saja yang mereka inginkan. Mereka akan membuat drum di pagi hari dan memainkannya dari matahari terbit hingga terbenam sampai malam hari. Di berbagai perkebunan ini, dari jauh yang bisa didengar adalah permainan drum mereka dan mereka semua terhubung dalam ‘satu kesatuan’. Musik modern banyak yang terinspirasi dari ‘satu kesatuan’ tersebut. Hal itu menjadi sesuatu yang lekat dengan kultur kami yang menjadi basis dari funk: James Brown, Larry Graham, Sly Stone, Bootsy Collins.  Lagu \’On the One’ menjadi penghormatanku atas garis keturunanku. Aku ingin membuat sesuatu yang menggugah.”

Lagu penutup album ini adalah “Mutha Afrika”. “Afrika adalah ibu dari segala ritme dan saat aku mendengar lagu ini, aku ingat akan sorak sorai penuh kebahagiaan. Aku ingat akan tari-tarian. Aku ingat akan leluhur-leluhurku. Aku ingat akan garis keturunanku. Aku ingat akan otodidakisme,” ujar Brandon. “Tidak ada yang mengajarkan kita cara memainkan drum-drum ini, tidak ada yang mengajarkan kita cara bermain musik. Kita melakukannya karena itu merupakan bagian dari siapa diri kita sebenarnya.”

Brandon menunjukkan musikalitas luar biasanya di album \’Interstellar Black Space\’ — ia menunjukkan bahwa ia merupakan ahli lagu balada dan juga konduktor funk berenergi tinggi yang mendorong album ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Berbicara tentang single ke-2 album ini, \”Be With Me\”, Brandon sekali lagi berbicara tentang pelajaran yang ia ambil dari sejarah musik kulit hitam yang ia pelajari. “Ada sebuah kultur di musik yang aku dengarkan selama aku tumbuh dewasa yang selalu aku cintai dan ada spiritualitas yang berbicara kepada jiwaku: lirik-lirik The Delfonics, Four Tops, Manhattans, grup-grup yang memotivasiku untuk menulis sebuah lagu serupa. Aku menulis lagu ini dalam 30 menit. Kami merekamnya dalam satu take. Sungguh musik soul yang tercipta lewat synthesizer!”

Menyusul kesuksesan album sebelumnya  \’Resistance\’ (2018), Brandon ingin lebih menampilkan sound bernuansa live yang tidak terlalu mengandalkan produksi musik yang berlebih di album ‘Interstellar Black Space’. Ia pun mengajak teman-teman sesama musisinya seperti  Kamasi Washington, Patrice Quinn, Ryan Porter, Samir Elmehdaoui, Stanley Rudolph, Sean Sonderegger, dan Yvette Holzworth, selain pemenang GRAMMY® Award, Keyon Harrold (trompet), Ben Williams (bass), dan drummer Marcus Gilmore (Taylor McFerrin / Chick Corea) yang Brandon ajak untuk berkolaborasi di lagu  \”We Change (Part II)\” dan \”Astral Walk\” — dua lagu yang mewakili bagian paling jazz dari album ini. “Musisi-musisi ini adalah orang-orang yang selalu aku kagumi dari dulu,” ujar Brandon. “Mereka juga mewakili sebuah sound dan kultur yang aku ingin tampilkan di proyek ini.”

Brandon tumbuh di South Central Los Angeles bersama kakaknya yang memperkenalkannya kepada musik Miles Davis sejak kecil. “Ada masa-masa di mana anak-anak di sekolahku menyanyikan lagu-lagu populer dan aku tidak tahu lagu-lagu itu. Aku malah mendengarkan Kenny Kirkland dan Chick Corea dan mereka berpikir bahwa aku berbeda.” ujar Brandon. Brandon mulai belajar memainkan piano di umur 16 tahun.

Pada umur 17 ia mulai tur bersama Brian McKnight dan ia telah bekerja sama dengan musisi-musisi ternama dunia seperti Babyface, Roy Hargrove dan Stanley Clarke hingga Alicia Keys dan Childish Gambino. Brandon merupakan salah satu kontributor penting di album-album Kamasi Washington, Thundercat, dan Flying Lotus. Ia juga menjadi musisi pembuka konser Flying Lotus di tur Amerika Utara mereka pada 2019.

Dilansir dari: medcom.id

Tags: Brandon ColemankeyboardistkomposermusisiProduservokalis
Previous Post

Kaleb J Berkolaborasi dengan Musisi Peraih Grammy sekaligus Keyboardist Maroon 5 PJ Morton

Next Post

GBS Rilis Single Jingga, Respons dari Fenomena Anak Senja

Next Post

GBS Rilis Single Jingga, Respons dari Fenomena Anak Senja

Mirip Mendiang Suami, Istri Gepeng \'Srimulat\' Terharu Lihat Bio One

Mirip Mendiang Suami, Istri Gepeng \'Srimulat\' Terharu Lihat Bio One

David Harbour Sudah Lama Tahu Akhir Stranger Things

Westlife akan Konser di Jakarta, Ini Harga Tiketnya!

  • Beranda
  • Hubungi Kami
  • NEWS
  • Privacy Policy
  • Profil
  • Radio SAI
  • Stream

© 2023 - SAI100FM.ID

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI

© 2023 - SAI100FM.ID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Stylish Valentino slides for women, size 8 Stylish, chunky sneakers Unisex shoes with red soles Gucci high top sneakers Unisex shoes by Dior and Maison Margiela LV Ollie Richelieu shoe model LVS0641023 Balenciaga Triple S shoes unisex, logo design Gucci Women's Multicolor Denim Jacquard Platform Slide Sandals GG686 Fendi Black Leather High Tops FDS016487 New Chanel Sandals 8cm Heel, Stylish and Comfortable Multi color women's sneaker by Christian Dior, model D Connect, made from technical fabric Chanel ballet flats, size 13 for women Blenciaga Logo Slingbacks 4.5cm heel Valentino 6cm Open Back Heels for Wome Men's flat boat shoe by Christian Louboutin Fendi Pink Mink Heel Chanel Women's Leather Boots Elegant and stylish footwear for the modern woman Stylish men's shoes by Valentino Elegant Valentino pumps for women. Stylish heels perfect for any occasion Chanel's 2025 summer shoe collection features the iconic C logo Diorquake Ankle Boot Sleek, stylish black boot for women by Christian Dior 9cm Valentino Heel LV Archlight Sneaker White & Green for Wome Gucci Horsebit Open Back Shoes stylish and elegant footwear Gucci Brown Loafer GL0869036 Thick Base, Elevated Style Vintage Chanel sandals, size 7, in luxurious velvet Valentino Men's Skate Shoes with TPU LV Women's Brown Loafer with Silver Hardware Studded metallic leather high top sneakers by Christian Louboutin for men New Dior J'Adior Toujours shoes collection Gucci Women's Crystal Sandals Black, GG153 Gucci GG Unisex Sneaker White lace up with chain for women by Chanel LV Women's Revival Mule in Black Elegant and chic New Chanel shoes, 8cm heel, size 4 Chanel Leather Women's Sandals Elegant and stylish footwear for women Speed Trainers: Tri Color Sole Stylish & Fast Gucci Women's Black Pump with Horsebit, GG5419. Elegant and stylish Stylish Totaloop boots by Valentino Garavani Gucci GG TPU Unisex Sneakers Stylish and versatile footwear for all Black Rockstud Slingback Pump by Valentino Garavani Balenciaga Triple S shoes unisex, logo design Gucci Horsebit Loafers for Women Stylish and Iconic DG Black Patent Pump Gucci GG Heel Pump for Wome Chanel 2025 Wedges: New women's sandals collection Valentino 2cm Heel Slingback Shoes in Size Luxe 10cm Dolly Sandals by Christian Louboutin LV Groovy Platform Sneaker LVS18 Unisex TPU Sneakers by Alexander McQueen