Jakarta: Rumor mengenai proses merger atau penyatuan dua perusahaan moda transportasi online Gojek dan Grab kembali terdengar. Kabar terbaru menyebutkan proses penjajakan sudah semakin dekat.
Meskipun begitu, di bulan Februari silam pihak Gojek pernah membantah rumor tersebut. Kabar terbaru tadi kembali datang dari pihak internal yang mengaku mengetahui rencana merger Grab dan Gojek.
Dikutip dari situs The Business Times, pihak yang dirahasiakan identitasnya menyebut proses merger terus dalam pembicaraan, dan beberapa hal terkait perbedaan sudah tinggal menunggu negosiasi.
Pihak investor dari masing-masing kedua perusahaan seperti SoftBank Group juga sudah dilibatkan. Informasi lainnya adalah dilaporkan pendiri Grab, Anthony Tan akan memimpin entitas baru hasil merger kedua perusahaan, tapi bisnis Gojek dan Grab akan bergabung tetap di bawah nama Gojek.
Gojek dan Grab dirumorkan tidak akan langsung melebur. Keduanya akan terpisah untuk sementara dan siap melebur saat go public atau penjualan saham perdananya ke publik.
Saat ini kedua pihak dilaporkan masih bungkam dan tidak mau berkomentar banyak atas rumor terbaru tadi. Banyak pihak yang meyakini proses merger kedua perusahaan ini sebagai merger terbesar di Asia Tenggara apabila terjadi.
Informasi terakhir menyebutkan Grab memiliki valuasi perusahaan senilai USD14 miliar dan hadir di delapan negara. Valuasi Gojek sendiri mencapai USD10 miliar dengan operasional di Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.