Vaksin Covid-19 keluaran Sinovac segera didistribusikan dengan prioritas pemberian vaksin sesuai tahapan yakni untuk frontline atau garda terdepan dalam penanganan Covid-19 seperti tenaga medis dan aparat.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, saat menjelaskan sejumlah hal terkait upaya pemerintah hadirkan vaksin Covid-19 di Indonesia, Selasa (8/12).
Ia mengatakan, Indonesia merupakan satu dari lima negara untuk trail dan akses pertama vaksin yang diproduksi Sinovac, yakni 1,2 juta dosis pada Desember dan Januari 1,8 juta sudah barang jadi. Sedangkan bahan komponen vaksin nantinya akan dipelajari Biofarma. Menurutnya, 1,2 juta vaksin sudah bisa langsung digunakan, sementara 15 juta merupakan bahan baku yang datang pada Desember ini. Ia menyebut BPOM akan mengawasinya dari aspek keamanan dan juga keberhasilan dari vaksin ini.
Pemerintah juga menyiapkan yang sifat mandiri untuk sektoral sebanyak 75 juta vaksin. Bisa untuk sektor pariwisata dan juga korporasi. Tahapan berikutnya selain Sinovac, juga Novavax nofak dan vaksin merah putih, juga akan disiapkan.
Ditekankan bahwa vaksin ini bukan sifatnya instan, tapi berjangka waktu yakni pada 2020, 2021, dan 2022. Dalam tahapan itu tetap menggunakan 3T (tasting, tracing, dan treatment) dan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Norma ini harus tetap dijalankan karena vaksin diberikan secara bertahap.
Vaksin lainnya juga sedang dikembangkan dan uji klinis, seperti Biofarma dengan Unpad, lalu UGM dengan perusahaan Taiwan, UI dengan perusahaan AS lainnya, untuk melakukan uji klinis yang berkoordinasi dengan Kemenkes dan BPOM.
ADVERTISEMENT
Tags: #Vaksin #Covid #Lampung