Setibanya di depan aula Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Lampung Selatan, tampak seseorang mengunakan baju pelindung diri langsung mengecek suhu tubuh menggunakan termogan. Dengan tegas Ia menjelaskan suhu tubuh setiap orang yang datang berdasarkan hasil pengecekan dari termogan yang berada dalam genggamnya.
Hari itu, belasan orang akan menjalani rapid test berdasarkan hasil tracing pasien Covid-19 yang terpapar terlebih dahulu. Satu persatu ditanyakan dan dicatat identitasnya untuk didata agar hasil dari rapid test nantinya tidak keliru. Meskipun tak nampak, namun keringat bercucuran dari pria kelahiran Kalianda 29 tahun lalu itu, setiap kali menggunakan baju hazmat yang merupakan pakaian pelindung diri.
Sudah menjadi prosedur setiap melakukan kegiatan rapid test, tenaga kesehatan wajib menggunakan baju hazmat. Alumni Universitas Malahayati 2011 itu merupakan sosok yang paling bertanggung jawab apabila terjadi kasus Covid-19 di Kecamatan Sidomulyo. Dengan jabatannya Kepala UGD dan Surveilans di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, pria yang sudah di karunia satu orang anak itu langsung lakukan Testing, Tracing dan Treatman atau 3T.
Firman Agung Saputra merupakan salah satu sosok tenaga kesehatan yang berjuang menangani Covid-19 di masa pandemi. Di Kecamatan Sidomulyo, pecinta musik pop Indonesia itu sudah lakukan rapid test sebanyak 1.037 kali dengan hasil 49 orang reaktif, sedangkan test swab sudah 23 kali dengan hasil 5 diantaranya positif. Banyaknya jumlah warga yang akan di rapid test, Ia pernah merasakan menggunakan pakaian hazmat hingga sampai 8 jam lebih. Pada saat itu rapid test massal, badan penuh peluh dan dehidrasi.
Resiko tertular Covid-19 menjadi tantangan berat bagi tenaga kesehatan, namun apapun itu harus dihadapi dalam menjalankan tugas. Rasa khawatir tertular merupakan hal yang lumrah bagi setiap orang khususnya tenaga kesehatan yang tangani kasus Covid-19. Ia mengatakan, Setiap orang pasti ada rasa khawatir, beruntung setiap berangkat kerja anak dan istri nya selalu mengingatkan protokol kesehatan.Agar rasa khawatir terpapar Covid-19 itu hilang, setiap dua pekan sekali melakukan rapid test sendiri.
Sampai dengan hari ini, Covid-19 di Kecamatan Sidomulyo terdapat 23 kasus terkonfirmasi dengan jumlah kematian 3 orang, dari kasus terkonfirmasi didominasi usia 40 tahun keatas. Selain kegiatan 3T, Ia ikut terlibat dalam penegakan disiplin protokol kesehatan dengan sosialisasi penggunaan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan atau dikenal dengan 3M.Ia meminta kesadaran masyarakat untuk ubah laku kebiasaan baru dengan mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Ubah laku sangat penting dalam mencegah penyebaran covid-19.
ADVERTISEMENT