Jakarta: Zoom mengumumkan sejumlah fitur baru, ditujukan untuk meningkatkan keamanan platform konferensi video karyanya. Update ini juga ditujukan untuk mempersulit penyusup dengan niat mengganggu konferensi Zoom.
Selain itu, update ini juga ditujukan memungkinkan penyelenggara untuk menangguhkan aktivitas peserta. Sistem yang disediakan dalam versi update ini bertajuk At-Risk Meeting Notifier, dan menjadi fitur baru yang berjalan secara internal.
Sistem ini juga bertugas untuk memindai unggahan di media sosial dan situs lain secara terus-menerus, guna memeriksa tautan rapat Zoom yang telah dibagikan secara publik. Kemudian Zoom akan memperingatkan penyelenggara rapat tentang risiko gangguan pada rapat online melalui serangan Zoombombing.
Peringatan ini juga berisi praktik yang direkomendasikan untuk mengurangi risiko, salah satunya untuk menghapus rapat yang rentan dan membuat rapat baru dengan ID rapat baru. Selain itu, praktik lainnya juga memungkinkan pengaturan keamanan atau menggunakan solusi Zoom lain seperti Zoom Webinar atau OnZoom.
Fitur baru lain yaitu kemampuan host atau rekan host untuk memberikan jeda rapat guna melaporkan dan mengeluarkan peserta, dengan mengklik “Tangguhkan Aktivitas Peserta”. Tindakan ini kemudian akan menghentikan semua aktivitas rapat dan Breakout Room.
Host atau co-host juga dapat melaporkan pengguna dengan mengklik security badge di pojok kiri atas. Kini, opsi ini juga tersedia untuk peserta rapat, dan aporan tersebut kemudian akan diteruskan ke tim Trust and Safety Zoom.
Host dapat melanjutkan rapat dengan mengaktifkan fitur tertentu untuk konferensi satu per satu. Kemampuan ini diaktifkan secara default untuk pengguna Zoom gratis dan premium. Ini tersedia di klien desktop Zoom untuk Windows, macOS dan Linux serta aplikasi selulernya.
Selain itu, Zoom dikabarkan akan meluncurkan fitur ini ke layanan versi web dan infrastruktur desktop virtual miliknya pada akhir tahun 2020 ini.