Jakarta: Industri game semakin melebur dengan industri film. Teknologi yang digunakan untuk membuat sebuah game seperti game engine terbukti bisa digunakan untuk proses pembuatan film secara virtual. Hal ini yang dilihat dari pemanfaatan Unreal Engine milik Epic Games.
Contoh tersebut disampaikan oleh General Manager Epic Games Asia Tenggara dan India, Quentin Staes Polet dalam rilis yang dibagikan ke media. Dia menyebut kondisi pandemi Covid-19 membawa pengaruh ke industri film di dunia.
Kondisi ini membuat proses pembuatan film semakin sulit karena praktik pembatasan sosial dan protokol kesehatan yang harus diterapkan. Pelaku industri film sendiri tidak mau mengambil risiko. Akhirnya diputuskan proses pembuatan film harus dilakukan secara virtual dan dari jarak jauh (remote).
“Akan tetapi, proses produksi film masih tetap diterpa isu inefisiensi dan biaya tinggi, serta belum ada solusi yang betul-betul menjawab persoalan itu,” ujar Polet.
Dia mencontohkan fase produksi saat perencanaan dan visualisasi adegan yang kompleks biasanya membutuhkan waktu yang lama, terutama bila diperlukan keselarasan antara visi kreatif dan realitas teknis. Kemudian proses pembuatan movie set yang memakan waktu berbulan-bulan hingga cuaca lokasi stuting tidak menentu.
“Pada masa pasca pandemi ini, produser film dengan budget terbatas tak mungkin membiarkan inefisiensi terus terjadi. Produksi secara virtual dan yang mengejutkan pemanfaatan teknologi video game real time barangkali menjadi solusinya,” tutur Polet.
Polet menjelaskan penggunaan teknologi game seperti Unreal Engine, pembuat film bisa membangun environment digital yang dapat meniru frame render final. Teknologi ini memudahkan semua tim produksi menyatukan kolaborasinya dan melakukan perubahan berulang tanpa waktu yang lama alias real-time.
“Manfaat penting lainnya dalam menggunakan game engine adalah teknologinya real-time, sehingga akan memberikan keuntungan luar biasa dalam produksi virtual,” ungkap Polet.
Unreal Engine milik Epic Games sendiri sudah digunakan di produksi virtual serial Game of Thrones dan The Mandalorian Season 1. Polet mengklaim hasilnya snagat luar biasa dan memberikan peningkatan kontrol kreatif setaiap adegan yang butuh diambil di lokasi syuting.