Jakarta: Pengembangan mobil sekarang ini sudah dilakukan oleh berbagai pihak, tidak hanya dilakukan pabrikan besar namun sampai ke para mahasiswa di Indonesia. Mereka menghadirkan berbagai mobil, dengan berbagai teknologi yang diusung, dan diakui oleh dunia.
Hal ini buktikan melalui keikutsertaan para mahasiswa Indoensia di sebuah perlombaan kendaraan hemat energi tingkat dunia Shell Eco-marathon (SEM). Partisipasi mahasiswa Indonesia dalam kompetisi ini sudah dilakukan sejak pertama kali diadakan pada tahun 2010, hingga sekarang, dan menyabet berbagai prestasi yang membanggakan.
Indonesia juga berhasil memukau khalayak dunia di ajang Drivers’ World Championship (DWC) sebagai perwakilan regional Asia setelah memenangkan SEM. Dalam kesempatan yang berbeda, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
President Director & Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri, menjelaskan partisipasi mahasiswa Indonesia dalam lomba mobil hemat energi ini terus meningkat dari waktu ke waktu.berawal dari 9 team yang berpartisipasi dalam kategori internal combustion (mesin pembakaran dalam dengan bahan bakar bensin, diesel, ethanol dan gas alam terkompresi), pada tahun 2020 ini bertumbuh menjadi 16 team untuk kategori internal combustion dan 15 team dengan kategori mobil listrik dan hydrogen fuel cell.
“Dalam perjalanan 10 tahun partisipasi Indonesia di SEM, kita patut bangga dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat yaitu sebanyak lebih dari 200% dan jumlah partisipasi kampus yang hanya 4 di tahun 2010 menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020. SEM juga telah menjadi wadah bagi mahasiswa lintas ilmu seperti teknik, bisnis, manajemen dan bidang studi lainnya untuk bisa berkolaborasi mewujudkan inovasi,” kata Dian Andyasuri melalui keterangan resminya,
Dian menambahkan keikutsertaan mahasiswa di SEM ini menjadi langkah dalam mendorong inovasi di kalangan pelajar dan mahasiswa, pengembangan riset untuk memecahkan berbagai permasalahan energi masa depan, dan menumbuhkan semangat untuk berani berkompetisi di kancah global bagi generasi muda.
Mendukung generasi muda Indonesia untuk terlibat di dalam upaya ini adalah salah satu inisiatif perusahaan mewujudkan komitmen tersebut. SEM telah menjadi wadah yang efektif bagi anak-anak bangsa dalam menciptakan berbagai embrio solusi energi mobilitas yang berkelanjutan untuk dikembangkan dan direalisasikan.
“Saya percaya pada kekuatan kolaborasi untuk mendorong tercapainya solusi energi mobilitas yang bersih dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, termasuk Shell Indonesia, untuk turut mempersiapkan SDM mumpuni di bidang energi sebagai bibit unggul pemimpin masa depan yang mampu menjadi agen perubahan sekaligus enabler dalam mengimplementasikan berbagai solusi energi bersih dalam konteks transisi energi,” tutup Dian.