Jakarta: Dengan semakin memanasnya persaingan pada ranah layanan streaming, Disney+ Hotstar telah melampaui Netflix di Indonesia, negara dengan populasi terpadat keempat di dunia.
Di pasar berkembang Tanah Air, bisnis layanan streaming masih dalam tahap pengembangan awal, dengan hanya sebesar tiga persen dari populasi Indonesia berjumlah 270 juta jiwa berlangganan pada layanan streaming video, menurut laporan terbaru Media Partners Asia (MPA).
Berdasarkan laporan per tanggal 16 Januari, Disney+ Hotstar memimpin dengan jumlah pelanggan sebesar 2,5 juta di Indonesia, diikuti oleh perusahaan streaming asal Asia, Viu dan Vidio, dengan jumlah pelanggan sebesar 1,5 juta dan 1,1 juta.Sementara itu, Netflix menempati posisi keempat dengan jumlah pelanggan sebanyak 850 ribu. Peluncuran Disney+ Hotstar pada bulan September lalu membantu mendorong peningkatan penggunaan layanan streaming video on demand di Tanah Air.
Sebelum peluncuran layanan Disney lokal, Indonesia diperkirakan memiliki 3,4 juta pelanggan layanan streaming berbayar. Namun laporan MPA per tanggal 16 Januari lalu menampilkan bahwa jumlah total pelanggan berbayar melonjak hingga 106 persen menjadi sekitar 7 juta.
Layanan streaming Disney+ Hotstar menawarkan konten dalam bahasa Indonesia termasuk film, serial, dan konten faktual dari Disney, Fox, LucasFilm, Pixar, National Geographic, dan konten orisinal Disney+, serta lebih dari 250 film lokal Indonesia.
Disney telah mengawali kehadirannya di Indonesia dengan kuat berkat kerjasama mobile eksklusif selama dua tahun dengan penyedia jaringan nirkabel Telkomsel, memungkinkan operator seluler ini menawarkan paket bundling dan memasarkan Disney+ Hotstar dengan paket data internet.
Biaya berlangganan rata-rata Disney+ Hotstar di Indonesia berkisar antara USD0,80 (Rp11.200) hingga USD1,40 (Rp19.600) untuk pengguna Telkomsel atau USD1,10 (Rp15.400) hingga USD2,60 (Rp36.400) untuk pelanggan langsung, secara signifikan lebih terjangkau jika dibandingkan dengan harga berlangganan Netflix.
Dilansir dari: medcom.id