Jakarta: Militer Amerika Serikat (AS) dikabarkan membeli data lokasi umat Islam di seluruh dunia dari aplikasi Muslim Pro. Badan militer AS dikabarkan menggunakan dua metode terpisah untuk mendapatkan lokasi pengguna.
Mengutip Vice Motherboard, metode pertama melibatkan produk bernama Locate X. Layanan ini disebut dibeli untuk membantu Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM), divisi militer yang menangani kontraterorisme, pemberontakan, dan pengintaian khusus, dalam operasi pasukan khusus di luar negeri.
Dan pada metode kedua, badan militer AS mendapatkan data dengan melibatkan perusahaan bernama X-Mode. Perusahaan ini memperoleh data lokasi secara langsung dari aplikasi, kemudian menjualnya ke kontraktor yang menyerahkannya ke militer AS.
X-Mode memberikan bayaran kepada pengembang aplikasi berdasarkan jumlah pengguna yang dimiliki. Dalam laporannya, Vice Motherboard menemukan bahwa aplikasi Muslim Pro menjadi aplikasi dengan jumlah pengiriman data ke X-Mode terbanyak.
Sebagai informasi, Muslim pro merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Aplikasi ini tercatat telah diunduh sebanyak lebih dari 50 juta kali di toko aplikasi versi Android, dan sebanyak 98 juta jika digabungkan dengan iOS dan platform lain.
Vice Motherboard juga menemukan bahwa aplikasi Muslim Pro versi Android dan iOS tidak hanya mengirimkan data lokasi ke X-Mode, tapi juga nama jaringan, stempel waktu, dan model smartphone yang digunakan pengguna.
Sementara itu, Aplikasi bertajuk Muslim Mingle menjadi salah satu aplikasi yang turut mengirimkan data pengguna ke X-Mode. Muslim Mingle merupakan aplikasi kencan yang diunduh sebanyak lebih dari 100 ribu kali.
Muslim Mingle diklaim mengirimkan koordinat geolokasi tepat dari lokasi ponsel saat ini, serta nama jaringan WiFi ke X-Mode sebanyak beberapa kali.
