Jakarta: Netizen tengah ramai membahas salah satu aplikasi yang tengah hype yaitu Clubhouse. Hadir pada Maret 2020 aplikasi berbasis audio chat ini membuat mereka penasaran.
Thread Clubhouse pun menjadi trending Twitter Indonesia sore ini. Para Netizen mengaku masih asing dengan aplikasi ini. Namun, tidak sedikit yang sudah mengenal bahkan menjadi pengguna aktif aplikasi ciptaan Paul Davison dan Rohan Seth tersebut.
Clubhouse sendiri namanya meledak setelah CEO Tesla Elon Musk melakukan sesi perbincangan dengan CEO Robinhood, Vlad Tenev. Bahkan di Indonesia beberapa CEO perusahaan besar Indonesia juga mulai menggandrungi aplikasi ini.
“Itu clubhouse apaan sih,” cuit salah satu nezien @sth**
“Jadi, Clubhouse itu apaan sih?,” ungkap netizen lainnya,”@zeroir**
Ada juga yang mengelus dada karena Clubhouse saat ini hanya bisa digunakan di iPhone.
“Sebagai pengguna android, cuma bisa mantengin aja update-an orang orang soal Clubhouse. Nggak apa-apa sumpah,” tulis @nike**.
Sementara netizen yang sudah menjadi pengguna aktif Clubhouse menyampaikan kesan pertamanya menggunakan aplikasi tersebut. Ada yang merasa nyaman, ada juga yang sudah membuka room obrolan sendiri.
Terlihat juga sutradara terkenal Joko Anwar membagikan sesi obrolannya di Clubhouse. \”Memasuki Perfilman Indonesia – Mulai dari Mana?”. Selasa, 16 Feb jam 10 pagi di @joinclubhouse Join us!,” tulis @jokoanwar.
(Joko Anwar bagikan tautan Clubhouse foto: Twitter @jokoanwar)
Melansir The Guardian, Pengguna aplikasi clubhouse dapat mendengarkan percakapan, wawancara, dan diskusi antara orang-orang yang menarik tentang berbagai topik. Ini seperti mendengarkan podcast atau siniar tetapi secara live streaming atau siaran langsung.
Pengguna bisa mendengarkan streaming dari kalangan CEO perusahaan seperti Elon Musk, bahkan juga selebritis dan influencer.
Secara desain Clubhouse memiliki user interface (UI) atau antarmuka pengguna yang sederhana. Hanya ada ada foto profil dan nama pengguna.
Sementara itu untuk daya tampung, Clubhouse diklaim mampu menampung sekitar 5.000 partisipan. Dalam aplikasi ini tidak tersedia fitur rekam.
Jadi, setelah sesi perbincangan selesai ruang obrolan akan diselesaikan oleh moderator dan ditutup secara otomatis dan pengguna tidak bisa menyimpan maupun merekam sesi percakapan yang sudah berlangsung.
Dilansir dari: medcom.id