Jakarta: Tiga startup lokal berhasil menyelesaikan Google for Startups Accelerator: Southeast Asia. Setelah mendapatkan bimbingan online dan dukungan khusus selama tiga bulan, Hacktiv8 , Kata.ai, dan Riliv bersama 12 peserta lain akhirnya resmi lulus dari program tersebut.
“Kami ingin mengucapkan selamat kepada 15 startup Asia Tenggara ini, termasuk Kata.ai, Hacktiv8, dan Riliv dari Indonesia, atas kelulusan mereka,” kata Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia.
“Mereka bekerja keras untuk memecahkan beberapa tantangan yang sangat penting di Indonesia dan di kawasan mereka. Google, melalui program Accelerator, senang sekali bisa mendukung mereka semua.”
Accelerator memberikan akses ke dukungan Google – SDM, jaringan, dan teknologi canggih – untuk membantu startup menciptakan produk yang hebat. Para peserta menerima bimbingan dan dukungan khusus dari jaringan mentor global kami, serta akses ke pakar AI/ML, Cloud, Android, dan Web dari Google.
Selain bimbingan dan dukungan untuk proyek teknis, Accelerator juga memberikan pembahasan mendalam dan lokakarya yang berfokus pada desain produk, strategi bisnis, pemerolehan pelanggan, dan pengembangan kepemimpinan bagi pendiri startup.
“Kami paham banyak startup tengah berjuang mengatasi tantangan untuk beradaptasi dengan situasi baru yang ditimbulkan Covid. Melalui Accelerator, kami ingin memanfaatkan dukungan terbaik Google untuk membantu startup Indonesia menyesuaikan strategi dan beradaptasi dengan keadaan saat ini,” jelas Head of Startup Ecosystem SEA, Thye Yeow Bok.
Lebih dari 600 startup mendaftar program Accelerator. Google secara khusus mencari startup yang menawarkan solusi di bidang layanan kesehatan, pendidikan, keuangan, atau logistik terkait dengan adanya pembatasan sosial saat ini. Baik yang menggunakan AI atau ML atau analisis data dengan cara yang efektif, atau yang memanfaatkan teknologi untuk menjadikan dunia lebih ramah bagi manula atau difabel.
“Program Google for Startup Accelerator membantu kami membuka jalan pikir, mengetahui praktik terbaik, dan strategi/teknik tertentu di bidang yang ingin dipelajari lebih dalam. Kami bukan hanya belajar hal-hal praktis dari para pakar dan talenta terbaik di bidangnya, tetapi kami juga dibantu jika memiliki pertanyaan, kesulitan, atau ketika kami ingin dibukakan channel/jaringan ke individu tertentu. Ini sangat bermanfaat bagi saya dan co-founder lainnya,” jelas Irzan Raditya, CEO & Co-founder Kata.ai.