Tak ada kata berhenti untuk Lyla. Meski dua tahun ini dilanda pandemi covid-19, berkarya tetap menjadi hal mutlak bagi band yang sudah malang melintang di industri musik Tanah Air ini. Kini, grup musik yang kini beranggotakan Ario (vokalis), Fare (gitaris), Denis (bassis), Dharma (keyboardis), Difin (Drummer) merilis sebuah lagu dengan format kolaborasi berjudul \”123.\”
Lagu \”123\” ini juga menjadi salah satu lagu yang masuk dalam album keenam mendatang yang mengusung tema kolaborasi bersama musisi Indonesia lainnya.
Bagi Lyla, pilihan memilih Chika sebagai kolaborator merupakan sebuah pilihan yang mendebarkan awalnya. Seperti diketahui, Chika Jessica bukanlah seorang penyanyi atau pun musisi. Tapi bukan Lyla namanya jika tak ingin mencoba hal baru dalam eksplorasi musiknya.
\”Chika itu dikenal sebagai seorang presenter, artis dan publik figur, justru disitu letak pembedanya. Menurut gue, ada sesuatu yang terpancar dari sosok Chika kalau dia lagi nyanyi. Secara teknis dia punya karakter suara yang mudah di ingat dan punya persona kuat dan itu yang Lyla coba untuk capture di lagu \’123\’ ini,” tutur Fare sang gitaris selaku pencipta lagu ini.
Ada cerita unik di balik penggarapan lagu ini. Awalnya lagu ini di proyeksikan untuk Chika Jessica dan sudah direkam dengan format solo. Namun di tengah jalan Fare mendapat ide untuk mengubah haluan lagu ini menjadi konsep duet.
“Ini lagunya untuk Chika sendiri. Eh tapi aku dapat ide, kayaknya seru nih suara manjanya Chika dikolaborasikan dengan vokalnya Ario,\” beber Fare.
Sedangkn bagi Chika, duet bersama Lyla merupakan kehormatan besar buat dirinya. Meski awalnya sempat ragu, namun Chika bisa mengatasi keraguannya itu dengan mengeluarkan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya.
“Senang banget bisa duet sama Lyla. Jujur awalnya aku ragu nyanyiin lagu ini dan duet sama mereka. Untung saja teman-teman Lyla baik banget dan ngasih support ke aku. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar\”, kata Chika.
Selain pemilihan Chika, lagu ini juga punya cerita unik. Menurut Dharma, pada tahun 2014 sebenarnya lagu ini sudah lahir dan hampir menjadi bagian dari album Ga Romantis, album ke lima Lyla yang di rilis oleh label musik Trinity Optima Production yang menaungi Lyla saat itu. Namun karena satu dan lain hal, lagu itu tak jadi dirilis.
“Lucu ya, lagu ternyata punya takdirnya sendiri-sendiri. Kirain lagu itu cuma jadi kenangan, eh gak taunya baru muncul sekarang,” imbuh Dharma sambil tertawa.
Mengenai lirik, lagu ini bercerita soal penantian seseorang yang ingin melupakan sesuatu, entah itu apa. Namun bagi Ario sang vokalis, ia memaknai sebagai penantian orang akan usainya pandemi.
Salah satunya karena sepenggal lirik yang berbunyi: “Dan aku terus menghitung waktu untuk melupakanmu, dan aku tak sabar tuk menunggu kamu pergi dari pikiranku\” kutipan ini diakui Ario cukup mewakili perasaan para Personil Lyla tentang kegelisahan atas pandemi Covid 19 yang selama dua tahun lebih melanda dunia yang mengakibatkan semua aktifitas bermusik Lyla terganggu.
\”Walaupun lagu ini ga terang-terangan ngebahas soal pandemi, tapi buat aku pribadi pada saat didengerin sama Fare, entah kenapa lagu ini punya spirit yang related dengan pandemi. Mudah-mudahan yang denger lagu ini bisa sedikit merasa pulih dengan musiknya yang happy ini ya!\” ujar Ario, pria bersuara bariton yang kini sudah hampir tiga tahun menjadi vokalis Lyla menggantikan posisi Naga.
Tak hanya single, \”123\” pun dihadirkan dalam bentuk video klip yang digarap oleh Magic No.7 Roll, sebuah rumah produksi di bawah naungan Magic No 7, label independen yang menaungi Lyla saat ini.
Mengambil gambar yang berlokasi di Bandung dan Jakarta, Lyla mempercayakan Tajk sebagai sutradara di video klip lagu ini.
Sebagai sutradara, Tajk mengusung konsep video yang berbeda dari video klip Lyla sebelumnya dengan memberikan unsur dance contemporary dan opera sebagai benang merah. Selain itu, terdapat pula adegan-adegan absurd yang membuat video klip Lyla kali ini jadi tampak nyeleneh.
Dilansir dari: medcom.id