Charli XCX berencana merilis album kelimanya, “Crash”, pada 18 Maret 2022. Bintang dance pop asal Inggris itu telah mengawali album barunya dengan merilis tiga lagu pertama yaitu Good Ones, New Shapes bersama Christine and the Queend dan Caroline Polachek, serta yang paling baru adalah Beg For You hasil kolaborasinya dengan Rina Sawayama.
Namun menjelang perilisan album barunya, artis berusia 29 tahun itu justru dihadapkan pada sejumlah kritikan pedas, yang mendorongnya beristirahat dari media sosial. Melalui Twitter, Charli mengumumkan rehat dari media sosial demi kesehatan mentalnya, karena merasa tidak tahan dengan kritik yang diterimanya.
\”Aku perhatikan akhir-akhir ini beberapa orang sepertinya marah kepadaku karena pilihan lagu yang aku pilih untuk dirilis, karena caraku ketika meluncurkan kampanyeku, karena hal-hal yang perlu aku lakukan untuk mendanai tur terhebatku, karena hal-hal yang aku katakan, dan sebagainya,” kata Charli melalui Twitter pada Kamis (10/02/2022).
“Aku sudah berkutat cukup banyak dengan kesehatan mentalku selama beberapa bulan terakhir dan jelas itu membuatku sulit menangani hal negatif dan kritik.”
“Untuk sementara waktu, aku memutuskan untuk membuat tweet secara jarak jauh. Ketika aku butuh mengatakan sesuatu, aku akan minta tolong orang lain untuk mengunggahnya. Hanya untuk sementara, karena aku sudah tidak tahan lagi sekarang,” lanjutnya.
Tidak jelas apa hal utama yang membuat Charli mundur. Melihat komentar-komentar miring di internet, diduga para penggemar kecewa dengan lagu-lagu baru Charli dari album “Crash” yang dinilai sudah tidak sesuai dengan visi misinya sebagai seorang artis.
Selama beberapa waktu terakhir, Charli secara terbuka mengkampanyekan sistem kerja seorang bintang pop yang berada di bawah naungan label besar. Dalam sistem tersebut, biasanya pihak label akan ikut campur untuk menentukan musik seperti apa yang harus diproduksi dan dirilis oleh seorang artis untuk kepentingan komersial, meskipun musik tersebut tidak sesuai gaya atau karakteristik sang artis.
Bukannya menolak atau keberatan, Charli justru mengatakan bahwa dirinya menikmati sistem seperti itu. Bahkan, ia menyebut sistem tersebut sebagai seni.
Menurut laporan The Fader, fans keberatan karena festival itu mengharuskan semua pesertanya memiliki salah satu dari 1.500 NFT “Utopian”. Selain Charli, festival itu juga akan menyajikan penampilan dari sejumlah artis lain termasuk The Chainsmokers dan The Kid LAROI.
Dilansir dari: pramborsfm.com