Andreas Arianto berkolaborasi dengan Scaller (duo yang terdiri dari pasangan suami istri Stella Gareth dan Reney Karamoy) merilis single baru bertajuk \”Riddles\”, Single ini merupakan interpretasi ulang Andreas atas karyanya sendiri, \”Riddles of A Marigold.\”
\”Kami merasa ada sinergi dari segi musik dan visi artistik dengan Andreas Arianto. Momen itu terjadi pada tahun 2018 ketika Scaller berkolaborasi dengan ensembel gesek dan tiup yang dipimpin oleh Andreas,\” kata Scaller.
Lirik \”Riddles\” ditulis Andreas bersama dengan Athron, penyanyi-penulis lagu asal Australia yang berbasis di Bali. Secara umum, inspirasi lirik \”Riddles\” dari paradoks dunia internet.
(Scaller (Foto: Scaller))
\”Lirik lagu ini merespon perkembangan internet dengan makin maraknya penjualan produk-produk digital seperti NFT, cryptocurrency, konsep web 3.0 dan Metaverse. teknologi telah memungkinkan manusia untuk bisa saling menolong karena akses terhadap informasi telah semakin merata. Namun saya juga merasa skeptis terhadap cara-cara yang dilakukan orang untuk membuat kita merasa takut ketinggalan jaman kalau tidak mengikuti tren-tren terbaru dan membeli produk-produk digital ini,\” kata Andreas, dilansir dari keterangan pers.
\”Kini semakin banyak karya seni digital yang memiliki nilai artistik yang tinggi, namun juga lebih
banyak karya yang perlu dipertanyakan nilai seninya, sama-sama dijual sebagai NFT dengan harga selangit. Juga semakin banyak kesaksian para korban penipuan digital dewasa ini. Saya juga melihat bagaimana informasi dapat dipelintir sedemikian rupa dan dijual sebagai berita, yang akibatnya memecah belah banyak negara di dunia,\” lanjutnya.
Scaller juga melihat topik internet menjadi hal yang menarik, terlebih dengan perkembangannya saat ini yang semakin tak terbendung ke dalam segala aspek kehidupan.
\”Kami percaya dan suka dengan hal di dunia yang nyata. Ketika ada sebuah medium yang menawarkan versi lain dari sebuah kenyataan, kami merasa tidak ada urgensi untuk harus mengikuti tren tersebut, karena kami biasanya bergerak berdasarkan pemikiran yang kritis. Tentunya ini juga tidak membuat kami merasa superior. Hanya preferensi kami secara pribadi,\” tukas Scaller.
Dilansir dari: medcom.id