Album mendiang January Christy dan Harry Roesli akhirnya resmi dirilis setelah terpendam selama 37 tahun. Album ini dirilis dalam format digital dan piringan hitam dengan titel January Christy Unreleased Tracks From 1985.
Kembali ke era 1980-an, Adi Nugroho yang saat itu masih aktif bersama label Prosound suatu hari kedatangan Harry Roesli, seorang musisi terhormat yang sudah eksis di industri musik sejak era 1970-an. Maksud kedatangan Harry Roesly ke Prosound adalah menanyakan kira-kira label mana yang mau memproduksi album Harry Roesli dan January Christy.
\”Harry Roesli ke kantor saya bilang, \’Mas Adi saya mau tawarin penyanyi ke studio lain bagaimana caranya?\’\” kata Adi menurikan ucapan Harry.
Adi lantas menelisik lebih jauh siapa penyanyi yang hendak ditawarkan Harry. Kemudian Harry menjawab January Christy, dan Adi justru tertarik dengan proyek itu. Gayung bersambut, keduanya lantas rekaman di Prosound.
\”Rekamannya mengalir aja, kapan ada mood rekaman. Semua direkam di studio Prosound, semua lagu ciptaan Harry Roesli dan diciptakan khusus untuk January,\” kata Adi, dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 17 Januari 2022.
Kemudian hasil rekaman itu tersimpan begitu lama dan tak kunjung dirilis. Tak lama setelah rekaman itu, January justru meledak namanya lewat hit \”Melayang\” yang digarap setelah proyek bersama Harry Roesli.
Adi merasa berutang karena tak merilis album ini, bahkan sampai sang empunya karya meninggal dunia. Setelah dilakukan mixing ulang dan dirasa siap diedarkan, kemudian Adi memutuskan merilis album ini dengan persetujuan keluarga almarhum.
\”Saya merasa berdosa karena lagu-lagu ini tidak sempat beredar sampai January Christy meninggal dunia. Harry Roesli yang memperkenalkannya pada saya juga sudah berpulang. Meski sedih kalau memikirkan ini, saya bersyukur masih diberikan kesempatan untuk merilis dan mengabadikan karya ini, serta mendapatkan persetujuan dari keluarga kedua belah pihak. Saya dan January Christy sangat dekat, dan di mata saya, ia adalah sosok yang sangat unik. Dia tertutup, pemalu, penuh welas asih, complicated, namun baik hati, intelek, dan talented sekali. Jadi, album Unreleased Tracks from 1985 ini adalah bentuk bayar utang saya pada January Christy dan Harry Roesli,\” kata Adi.
Artwork album ini dikerjakan oleh Davy Linggar. Davy merespons karya musik ini dan sosok January ke bentuk lukisan yang menjadi sampul album ini. Lukisan itu sempat dipamerkan di pameran seni Art Basel 2021, di Hong Kong.
Perilisan ini sekaligus mengenang hari lahir January Christy yang jatuh pada 17 Januari.
Versi piringan hitam album ini dijual dengan harga Rp649 ribu (pra-pesan) dan Rp699 ribu (normal). Piringan hitam dicetak terbatas sebanyak 400 plat. Sedangkan versi digital album ini sudah dapat didengar lewat berbagai platform streaming musik digital.