\”\’Stay On Me\’ ini bercerita tentang cinta yang murni, tulus, yang diibaratkan sebagai rumah, sesuatu atau sebuah tempat yang paling tepat untuk kita kembali dan memenangkan diri dari kemarahan, kekecewaan, apapun yang kita alami di luar sana,\” ujar Adi Widodo.
Menurut Adi, proses pembuatan \”Stay On Me\” ini masih hampir punya kemiripan dengan \”Winterman\”. Sedari awal, Adi mengerjakan \”Stay On Me\” di rumahnya sendiri. Namun untuk teknis perekaman gitar akustik, gitar elektrik, hingga isian vokal dilakukan di tempat yang berbeda, yakni di home recording milik Koko Iryawansyah, sekaligus sebagai produser musik Adi sejak single pertamanya.
\”Di single kedua ini aku lebih banyak memasukkan instrumen, seperti elemen drum dan gitar elektrik di belakang lagu. Hal yang terasa sama mungkin pesannya dengan Winterman. Inti pesannya secara luas, kita harus berani mengambil keputusan yang beda dan percaya sama apa yang sedang dibisikkan oleh hati kita,\” kata Adi.
Setelah merilis \”Stay On Me ini,\” Adi mengaku sudah merancang plan untuk proyek solonya ini agar tetap berjalan dengan baik. Selain ingin melakukan tur mandiri seperti akhir tahun 2021 lalu, Journey of the Winterman – Java Tour (7 kota), Adi juga sudah tak sabar merilis karya berikutnya.
\”Aku selalu ingin tur lagi dan lagi, karena bagi musisi aku yakin tur itu termasuk \’ibadah\’ dan bisa menyambung silaturahmi. Kalau rencana ke depan aku ingin bisa langsung keluarin full album, semoga bisa di 2022 ini. Tapi setelah \’Stay On Me\’ ini, akan ada satu single lagi, konsepnya full band. Vibes-nya tentu akan lebih berbeda lagi dengan single pertama dan kedua. Tunggu aja. Mohon doa dan dukungannya selalu dari teman-teman semua. Karyaku tetap akan selalu ada,\” pungkas Adi.