Jakarta: Varian baru dari covid-19 muncul di California, Amerika Serikat setelah varian baru covid-19 asal Inggris ditemukan bergabung dengan varian baru yang ditemukan di Amerika Serikat.
Varian baru tersebut belum diberi nama, memang hanya ditemukan satu kali oleh para ilmuwan tetapi para ilmuwan khawatir kemungkinan akan ada lebih banyak kasus.
Para ahli khawatir karena virus itu membawa mutasi yang tampaknya membuatnya dapat menyebar lebih cepat dan bisa menembus beberapa kekebalan yang dibuat dari infeksi atau vaksin sebelumnya.
Dilansir dari Daily Mail, varian baru tersebut berasal dari varian covid-19 di Inggris yang secara secara ilmiah sebagai B.1.1.7 dan varian covid-19 California yang disebut B.1.429.
Berdasarkan laporan dari New Scientist, para ahli di Amerika Serikat mengklaim bahwa kedua varian tersebut bergabung melalui cara \’peristiwa rekombinasi\’.
Ini terjadi ketika dua versi virus yang berbeda menginfeksi sel yang sama dan kemudian menukar gen saat mereka bereproduksi, sehingga memunculkan varian baru.
Dr Bette Korber, seorang ilmuwan di Los Alamos National Laboratory di New Mexico yang menemukan varian tersebut, mengatakan, \”Peristiwa semacam ini dapat memungkinkan virus untuk menggabungkan virus yang lebih menular dengan virus yang lebih resisten,\” ujarnya kepada New Scientist.
Cara Dr Kobber menyadari adanya peristiwa rekombinasi telah terjadi adalah adanya kemunculan tiba-tiba beberapa mutasi sekaligus, yang biasanya terakumulasi lebih lambat.
Virus korona memang terus berkembang sampai saat ini tetapi biasanya terjadi melalui proses mutasi karena kesalahan saat sel menyalin dan menempel (dan terkadang salah membaca) kode genetiknya saat berkembang biak di dalam tubuh.
Varian virus mengandung lusinan mutasi dan sudah ada ribuan sejak pandemi dimulai, tetapi kebanyakan tidak berguna dan tidak memprihatinkan.
Dilansir dari: medcom.id