Jakarta: Pada masa pandemi covid-19 ini, dikenal juga dengan adanya penyebaran melalui klaster keluarga. Hal ini tentu sangat berbahaya, terutama pada anak-anak jika salah satu anggota keluarga terinfeksi covid-19. Mengingat anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan jika terinfeksi covid-19.
Dilansir dari The New York Times, anak-anak berusia 10-19 tahun dapat menyebarkan virus sama seperti otang dewasa. ”Studi juga menunjukkan bahwa anak-anak berusia di bawah 10 tahun, memiliki risiko lebih rendah untuk menyebarkn penyakit dibandingkan orang dewasa,” ujar Gabriela Andujar Vazquez M.D., seorang dokter penyakit infeksi di Tufts Medical Center.
“Saat pandemi covid-19 ini, kita sering mendengar adanya klaster keluarga. Klaster ini berawal dari seseorang yang sudah lebih dahulu tertular lalu menularkannya pada anggota keluarga lainnya,” jelas Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid, Komite Medik RSUI sekaligus dosen FKUI.
Menurutnya, hal ini dapat terjadi apabila salah satu anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah ternyata membawa pulang virus tersebut. Klaster keluarga berkontribusi hingga 85 persen terhadap peningkatan kasus positif covid-19.
dr. Asti memberikan beberapa tips untuk mewaspadai adanya klaster keluarga. Diantaranya tetap menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) serta menghindari 3R (Ruang sempit, Rumpi, Ramai-ramai).
“Ketika pulang ke rumah harus langsung mandi dan mencuci baju karena kita tidak tahu apa yang kita bawa dari luar. Peran orang tua sebagai contoh bagi anak-anaknya sangatlah penting dalam menanamkan nilai-nilai penerapan terkait protokol kesehatan ini,” tutup dr. Asti.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.