Jakarta: Dua cara utama untuk melindungi dirimu selama pandemi covid-19 adalah mencuci tangan atau memakai hand sanitizer secara teratur dan mendesinfeksi permukaan yang biasa kamu sentuh. Cara-cara tersebut sudah menjadi kebiasaan, sampai kamu mencoba memutuskan produk mana yang layak kamu gunakan.
Meski Sanitizer dan disinfektan biasanya secara bergantian menjadi rujukan, kedua jenis produk ini sebenarnya memiliki perbedaan, dan tentunya digunakan dalam situasi yang berbeda.
Jadi inilah yang perlu kamu ketahui tentang sanitizer dengan disinfektan:
Perbedaan Sanitizer dengan Disinfektan
Dilansir Metro, perbedaan utama pada keduanya adalah bahwa cairan sanitizer hanya mengurangi jumlah kuman di permukaan. Sedangkan cairan disinfektan dapat membunuh sebagian besar dari kuman pada permukaan.
“Ini tergantung pada bahannya. Cairan disinfektan penuh dengan bahan kimia seperti hidrogen peroksida yang menyerang komponen sel virus,” ujar Alexander Aiken dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine.
Aiken menambahkan bahwa, sanitizer mengandalkan zat kimia seperti klorin yang mengurangi jumlah kuman di permukaan tanpa harus membunuh kuman-kuman tersebut.
“Meskipun kedengarannya disinfektan merupakan pilihan yang lebih baik, yang terpenting adalah sebisa mungkin mengurangi kemungkinan Anda terkena virus dan sanitizer memang memiliki ukuran yang mudah dibawa-bawa,” ujar Aiken.
Selain itu, cairan sanitiser bekerja lebih cepat dibandingkan cairan disinfektan. Cairan disinfektan membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk membersihkan permukaan benda dari kuman atau bakteri.
“Kita tahu bahwa virus korona bisa bertahan berjam-jam bahkan berhari-hari tergantung pada materialnya. Misalnya saja, virus korona bisa bertahan pada pegangan pintu logam hingga empat jam, sedangkan pada kardus bisa bertahan sampai 24 jam,” ujar Aiken.
Winston Morgan, dari Toxicology and Clinical Biochemistry di UEL memperingatkan bahwa lonjakan penggunaan produk sanitasi dan pembersih tangan secara tiba-tiba. Sebab dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap cairan sanitizer yang mungkin bisa menyebakan risiko kesehatan lebih lanjut.
“Saat menggunakan cairan sanitizer dan produk pembersih, baca instruksi yang terdapat dalam kemasan secara seksama karena jika tidak digunakan dengan benar maka pembersihannya tidak akan efektif,” tutup Morgan.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.