Thursday, December 25, 2025
  • Login
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Alami Pendarahan Usai Melahirkan, Rahim Rachel Maryam Diangkat

adminsaibyadminsai
October 7, 2020
in Kesehatan
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Jakarta: Edwin Aprihandono, suami Rachel Maryam angkat bicara mengenai kondisi sang istri usai melahirkan pekan lalu. Rachel sempat dikabarkan mengalami pendarahan hingga koma setelah melahirkan.

Rachel Maryam melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki pada 2 Oktober 2020 di di RS Bunda Menteng, Jakarta. Bayi yang diberi nama Muhammad Eijaz Mata Air itu lahir dengan berat 3780 gram dan tinggi 50 cm.

Dalam keterangan tertulisnya, pria yang akrab disapa Edo itu meminta maaf baru bisa memberikan keterangan kepada media saat ini. Pasalnya, beberapa hari belakangan dia memang fokus menemani sang istri di rumah sakit.

“Mohon maaf apabila selama beberapa hari kebelakang kami belum dapat merespons semua pesan, doa dan dukungan yang masuk baik melalui telephone, wa, ig maupun fb karena kondisi kesehatan Rachel yang kritis dan membutuhkan perhatian penuh selama beberapa hari pasca operasi caesar. Namun kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian dari sahabat-sahabat semua,” tulis Edo.

Edo membenarkan bintang film Janji Joni itu sempat mengalami pendarahan usai melahirkan. Bahkan, akibat pendarahan itu rahim Rachel terpaksa harus diangkat. Meski berat, Edo dan Rachel menganggap keputusan ini sebagai jalan terbaik.

“Pasca operasi caesar Rachel mengalami komplikasi yang menyebabkan pendarahan dalam hebat. Hal ini membuat dokter harus mengambil tindakan untuk segera melakukan operasi kembali untuk menghentikan penyebab pendarahan dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya. Pendarahan ini menyebabkan Rachel kehilangan banyak darah yang membuat HB darah Rachel jadi drop dan membutuhkan sangat banyak sekali transfusi darah,” jelas Edo.

Edo membantah kabar yang menyebut Rachel sempat mengalami koma. Saat ini kondisi wanita yang juga anggota DPR itu sudah melewati masa krisis dan dalam proses pemulihan.

“Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel ‘ditidurkan’ atau dibuat ‘tidak sadar’ selama 2 hari dari total 4 hari Rachel dirawat di ICU. Jadi berita bahwa Rachel ‘koma’ sebenarnya kurang tepat, lebih tepatnya ‘ditidurkan’,” papar Edo.

ADVERTISEMENT

Jakarta: Edwin Aprihandono, suami Rachel Maryam angkat bicara mengenai kondisi sang istri usai melahirkan pekan lalu. Rachel sempat dikabarkan mengalami pendarahan hingga koma setelah melahirkan.

Rachel Maryam melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki pada 2 Oktober 2020 di di RS Bunda Menteng, Jakarta. Bayi yang diberi nama Muhammad Eijaz Mata Air itu lahir dengan berat 3780 gram dan tinggi 50 cm.

Dalam keterangan tertulisnya, pria yang akrab disapa Edo itu meminta maaf baru bisa memberikan keterangan kepada media saat ini. Pasalnya, beberapa hari belakangan dia memang fokus menemani sang istri di rumah sakit.

“Mohon maaf apabila selama beberapa hari kebelakang kami belum dapat merespons semua pesan, doa dan dukungan yang masuk baik melalui telephone, wa, ig maupun fb karena kondisi kesehatan Rachel yang kritis dan membutuhkan perhatian penuh selama beberapa hari pasca operasi caesar. Namun kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian dari sahabat-sahabat semua,” tulis Edo.

Edo membenarkan bintang film Janji Joni itu sempat mengalami pendarahan usai melahirkan. Bahkan, akibat pendarahan itu rahim Rachel terpaksa harus diangkat. Meski berat, Edo dan Rachel menganggap keputusan ini sebagai jalan terbaik.

“Pasca operasi caesar Rachel mengalami komplikasi yang menyebabkan pendarahan dalam hebat. Hal ini membuat dokter harus mengambil tindakan untuk segera melakukan operasi kembali untuk menghentikan penyebab pendarahan dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya. Pendarahan ini menyebabkan Rachel kehilangan banyak darah yang membuat HB darah Rachel jadi drop dan membutuhkan sangat banyak sekali transfusi darah,” jelas Edo.

Edo membantah kabar yang menyebut Rachel sempat mengalami koma. Saat ini kondisi wanita yang juga anggota DPR itu sudah melewati masa krisis dan dalam proses pemulihan.

“Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel ‘ditidurkan’ atau dibuat ‘tidak sadar’ selama 2 hari dari total 4 hari Rachel dirawat di ICU. Jadi berita bahwa Rachel ‘koma’ sebenarnya kurang tepat, lebih tepatnya ‘ditidurkan’,” papar Edo.

Jakarta: Edwin Aprihandono, suami Rachel Maryam angkat bicara mengenai kondisi sang istri usai melahirkan pekan lalu. Rachel sempat dikabarkan mengalami pendarahan hingga koma setelah melahirkan.

Rachel Maryam melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki pada 2 Oktober 2020 di di RS Bunda Menteng, Jakarta. Bayi yang diberi nama Muhammad Eijaz Mata Air itu lahir dengan berat 3780 gram dan tinggi 50 cm.

Dalam keterangan tertulisnya, pria yang akrab disapa Edo itu meminta maaf baru bisa memberikan keterangan kepada media saat ini. Pasalnya, beberapa hari belakangan dia memang fokus menemani sang istri di rumah sakit.

“Mohon maaf apabila selama beberapa hari kebelakang kami belum dapat merespons semua pesan, doa dan dukungan yang masuk baik melalui telephone, wa, ig maupun fb karena kondisi kesehatan Rachel yang kritis dan membutuhkan perhatian penuh selama beberapa hari pasca operasi caesar. Namun kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian dari sahabat-sahabat semua,” tulis Edo.

Edo membenarkan bintang film Janji Joni itu sempat mengalami pendarahan usai melahirkan. Bahkan, akibat pendarahan itu rahim Rachel terpaksa harus diangkat. Meski berat, Edo dan Rachel menganggap keputusan ini sebagai jalan terbaik.

“Pasca operasi caesar Rachel mengalami komplikasi yang menyebabkan pendarahan dalam hebat. Hal ini membuat dokter harus mengambil tindakan untuk segera melakukan operasi kembali untuk menghentikan penyebab pendarahan dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya. Pendarahan ini menyebabkan Rachel kehilangan banyak darah yang membuat HB darah Rachel jadi drop dan membutuhkan sangat banyak sekali transfusi darah,” jelas Edo.

Edo membantah kabar yang menyebut Rachel sempat mengalami koma. Saat ini kondisi wanita yang juga anggota DPR itu sudah melewati masa krisis dan dalam proses pemulihan.

“Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel ‘ditidurkan’ atau dibuat ‘tidak sadar’ selama 2 hari dari total 4 hari Rachel dirawat di ICU. Jadi berita bahwa Rachel ‘koma’ sebenarnya kurang tepat, lebih tepatnya ‘ditidurkan’,” papar Edo.

ADVERTISEMENT

Jakarta: Edwin Aprihandono, suami Rachel Maryam angkat bicara mengenai kondisi sang istri usai melahirkan pekan lalu. Rachel sempat dikabarkan mengalami pendarahan hingga koma setelah melahirkan.

Rachel Maryam melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki pada 2 Oktober 2020 di di RS Bunda Menteng, Jakarta. Bayi yang diberi nama Muhammad Eijaz Mata Air itu lahir dengan berat 3780 gram dan tinggi 50 cm.

Dalam keterangan tertulisnya, pria yang akrab disapa Edo itu meminta maaf baru bisa memberikan keterangan kepada media saat ini. Pasalnya, beberapa hari belakangan dia memang fokus menemani sang istri di rumah sakit.

“Mohon maaf apabila selama beberapa hari kebelakang kami belum dapat merespons semua pesan, doa dan dukungan yang masuk baik melalui telephone, wa, ig maupun fb karena kondisi kesehatan Rachel yang kritis dan membutuhkan perhatian penuh selama beberapa hari pasca operasi caesar. Namun kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian dari sahabat-sahabat semua,” tulis Edo.

Edo membenarkan bintang film Janji Joni itu sempat mengalami pendarahan usai melahirkan. Bahkan, akibat pendarahan itu rahim Rachel terpaksa harus diangkat. Meski berat, Edo dan Rachel menganggap keputusan ini sebagai jalan terbaik.

“Pasca operasi caesar Rachel mengalami komplikasi yang menyebabkan pendarahan dalam hebat. Hal ini membuat dokter harus mengambil tindakan untuk segera melakukan operasi kembali untuk menghentikan penyebab pendarahan dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya. Pendarahan ini menyebabkan Rachel kehilangan banyak darah yang membuat HB darah Rachel jadi drop dan membutuhkan sangat banyak sekali transfusi darah,” jelas Edo.

Edo membantah kabar yang menyebut Rachel sempat mengalami koma. Saat ini kondisi wanita yang juga anggota DPR itu sudah melewati masa krisis dan dalam proses pemulihan.

“Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel ‘ditidurkan’ atau dibuat ‘tidak sadar’ selama 2 hari dari total 4 hari Rachel dirawat di ICU. Jadi berita bahwa Rachel ‘koma’ sebenarnya kurang tepat, lebih tepatnya ‘ditidurkan’,” papar Edo.

Tags: kesehatanselebritas
Previous Post

Aurora Ribero Ingin Bahagiakan Jefri Nichol di Film Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Next Post

Ussy Sulistiawaty Donorkan ASI untuk Bayi Rachel Maryam

Next Post

Ussy Sulistiawaty Donorkan ASI untuk Bayi Rachel Maryam

Daftar Nominasi MTV Europe Music Awards 2020

Blackpink dan BTS Bersaing dengan Musisi Dunia di MTV EMA 2020

Film Baru Tom Hanks, News of the World Tayang Akhir 2020

Daniel Craig Sepakat No Time To Die Tunda Perilisan hingga April 2021

  • Beranda
  • Hubungi Kami
  • NEWS
  • Privacy Policy
  • Profil
  • Radio SAI
  • rss
  • Stream

© 2023 - SAI100FM.ID

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI

© 2023 - SAI100FM.ID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
the stolen lady a dangerous kind of self delusion paper names the cretaceous period tarnished indgame english on the tip of your tongue for german speakers swing trading for beginners the graves at seven devils dramatized adaptation zukunftsmedizin braving north korea surprising and shocking fun facts the treasure book of amazing trivia the founders posthumous education halo of brimstone creating god the final solution the witch s guide to the paranormal fallout the passionate delegate amina banana and the formula for friendship the faith of a wife tycho brahe and johannes kepler the lives of the early modern astronomers whose partnership revolutionized the field of astronomy the android who became a human who became an android the marines filthy deal a las vegas mafia romance episode 2 woodland terror in the shadows vol 10 cora s story 83 affairs amp stabbings of the heart in essex vermont the sage s tower the science of being well defiant mate fly wake up your writing work the land of stories the wishing spell booktrack edition greek for beginners self care for black women country plot hannah s choice one night gamble avarice identifying and healing childhood sexual abuse the case of the wandering goats cane corso training book for cane corso dogs amp puppies by boneup dog training dog care dog behavior hand cues too are you ready to bone up easy training fast results cane corso training a very punchable face viking slave more of god dark waters the arcturian playground