Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan warganya untuk mengantisipasi serangkaian serangan lebih lanjut dari pasukan Rusia sepanjang pekan ini. Ia memprediksi bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina tidak akan berhenti sampai Moskow kehabisan rudal.
Rusia telah melancarkan rentetan serangan rudal terhadap sejumlah infrastruktur energi Ukraina sejak awal Oktober. Serangan tersebut berdampak pada pemadaman listrik di banyak rumah, di saat musim dingin mulai tiba.
Dalam sebuah pernyataan video pada Senin malam, Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia pekan ini mungkin akan sama buruknya dengan minggu kemarin.
\”Kami tahu bahwa para teroris sedang merencanakan serangan baru. Ini adalah fakta,\” kata Zelensky, dikutip dari laman Malay Mail, Selasa, 29 November 2022.
\”Selama mereka masih punya rudal, serangan tidak akan berhenti,\” sambungnya.
Kyiv mengatakan bahwa serangkaian serangan Rusia sejak Oktober, yang diakui Moskow memang ditargetkan ke sejumlah infrastruktur, ditujukan secara sengaja untuk melukai warga sipil sehingga dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Rusia membantah keras pernyataan tersebut, dan menegaskan bahwa semua serangannya tidak ditujukan kepada warga sipil. Namun pekan kemarin, Rusia mengatakan bahwa penderitaan masyarakat Ukraina tidak akan berakhir kecuali jika Kyiv memenuhi permintaan Moskow.
Di ibu kota Kyiv, temperatur udara mencapai titik beku seiring terus turunnya salju. Kondisi dingin ini terjadi di saat banyak warga Ukraina mengalami pemadaman listrik pada setiap harinya. Listrik dibutuhkan untuk berbagai keperluan, termasuk menyalakan penghangat ruangan.
Senin kemarin, operator energi Ukrenergo mengaku terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir di area-area terdampak serangan Rusia. Di waktu bersamaan, Ukrenergo menegaskan bahwa jajaran petugas mereka bekerja siang malam dalam memulihkan pasokan energi.
Dilansir : medcom.id