Twitter tengah mengembangkan fitur sunting alias edit dalam setahun terakhir usai kicauan pemegang saham mayoritasnya, Elon Musk, soal isu tersebut.
Dikutip dari CNN, pengujian fitur yang banyak diminati ini, menurut Twitter Blue dalam kicauannya, akan tersedia \”dalam beberapa bulan mendatang\” bagi pengguna layanan berlangganan berbayar.
Pengumuman itu muncul pada hari yang sama ketika Twitter mengatakan miliarder Elon Musk akan bergabung dengan dewan direksi.
\”Ya, kami telah mengerjakan fitur edit sejak tahun lalu!\” kicau akun Twitter Blue.
\”Tidak, kami tidak mendapatkan ide dari polling,\” lanjut akun tersebut, mengacu pada survei medsos Elon Musk.
\”Kami memulai pengujian di @TwitterBlue Lab beberapa bulan ke depan untuk mempelajari apa yang berhasil, apa yang tidak, dan apa yang mungkin.\”
Pada Senin malam, beberapa jam sebelum Twitter mengumumkan penunjukannya sebagai dewan direksi, Musk mengundang pengikutnya untuk memberikan pilihan dalam jajak pendapat tentang perlu tidaknya fitur edit di platform tersebut.
Kicauan Musk mendorong CEO Twitter Parag Agrawal untuk berkomentar, \”Konsekuensi dari jajak pendapat ini akan menjadi penting. Silakan pilih dengan hati-hati.\”
Hal ini tampaknya merujuk pada kicauan Musk sebelumnya pada 25 Maret, ketika CEO Tesla itu membuat jajak pendapat terpisah yang menanyakan pengikutnya apakah mereka percaya Twitter menghormati prinsip kebebasan berbicara.
Dilansir dari: cnnindonesia.com