Sejumlah musisi legendaris Indonesia seperti Dewa Budjana, Andra Ramadhan, Indra Lesmana dan masih banyak lagi ikut merambah dunia NFT yang belakangan sedang tren.
Berkolaborasi dengan platform Netra, mereka membuat dan mendistribusikan NFT yang dilengkapi keuntungan eksklusif berupa hak atas royalti musik yang diperoleh dari berbagai platform streaming seperti Spotify, Apple Music, TikTok, YouTube, dan sebagainya.
Keterlibatan Dewa Budjana dalam dunia NFT membuat gitaris band GIGI itu menorehkan rekor khusus. Musisi asal Bali itu menjadi musisi pertama di Asia yang akan membagikan hak streaming royalti lagu dalam bentuk NFT.
\”Hak milik royalti lagu artis akan dipecahkan menjadi ratusan NFT yang dapat dibeli di platform Netra, dan setiap NFT akan melambangkan persentase kepemilikan terhadap NFT tersebut. Dengan menerapkan prinsip desentralisasi, keuntungan yang diperoleh melalui streaming musik akan langsung ditransfer ke musisi dan dapat diklaim oleh pemilik NFT Netra tanpa intervensi pihak ketiga,\” kata Setiawan Winarto selaku CEO Netra dalam keterangan tertulisnya.
Netra adalah platform royalty-sharing NFT musik yang memanfaatkan teknologi blockchain pertama di Asia. Para musisi lokal Indonesia maupun internasional dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital NFT ke para penggemarnya.
\”Di dunia musik itu perkembangannya cepat. Pergerakannya cepat. Apalagi ini era digital. Visi utama Netra adalah untuk menjadi platform dan sebagai partner para musisi untuk memasuki dunia Web3, Blockchain dan Metaverse. Jadi target market musisi tidak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Misalnya Dewa Budjana punya fans base di Jepang, atau Andra ada di Malaysia,\” paparnya.
Menurut Setiawan, setiap artis yang bergabung dengan Netra juga akan memiliki 3D metaverse avatar tersendiri yang di waktu yang akan datang dapat diunakan di Netra Music Metaverse.
\”Memiliki NFT Netra berarti memiliki lagu yang dibuat oleh artis favorit Anda dan dibayar setiap kali lagu Anda diputar,\” lanjut dia.
Sementara itu, Bryan Blanc selaku COO Netra, menjelaskan bahwa Netra memiliki misi untuk memberikan penggemar kesempatan memiliki legacy abadi dari para musisi yang sebelumnya tidak bisa terjadi tanpa teknologi blockchain.
\”Inovasi teknologi blockchain di dunia musik tidak ada batasnya dan Netra memiliki banyak rencana untuk masa depan industri musik memelalui blockchain. Mulai dari decentralized music hingga dunia music metaverse. Namun, langkah pertama Netra adalah fokus mendesentralisasikan Industri musik untuk menjadi adil, transparan, dan abadi,\” jelasnya.
Dilansir dari: medcom.id