Yayasan Irama Nusantara dan MLDSPOT merilis mini album berjudul Lagu Baru dari Masa Lalu Volume 1. Album ini memuat lima lagu legendaris Indonesi era 1980an yang dinyanyikan ulang sejumlah penyanyi muda.
Musisi yang terlibat dalam proyek ini adalah Andien, Aya Anjani, Dhira Bongs, Kurosuke, Vira Talisa, Mondo Gascaro dan jawara MLDJAZZPROJECT musim perdana, Adoria. Album ini merupakan salah satu cara anak-anak muda mengapresiasi karya lawas Indonesia.
\”Kami sangat bangga bisa ambil bagian dalam upaya melestarikan serta mempopulerkan kembali karya-karya musisi legendaris Indonesia. Hal ini bisa menjadi pesan bagi generasi yang lebih muda bahwa Indonesia memiliki warisan musik yang sangat banyak dan juga dapat menjadi referensi untuk menciptakan karya berkualitas di masa mendatang. Ke depannya, kami juga berharap dapat bekerjasama dengan berbagai pihak demi turut menginspirasi dunia musik Indonesia,\” kata Perwakilan MLDSPOT Goardan Saragih, Rabu (16/6/2021).
Sejak tahun 2013, Irama Nusantara aktif melakukan pengarsipan digital rilisan musik populer Indonesia. Karena itu, ketika ada ajakan kolaborasi untuk mengapresiasi musik lawas, Irama Nusantara menganggap proyek ini impian yang jadi kenyataan.
\”Kami membuka ruang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan visi dalam hal mengolah arsip digital musik populer yang kami miliki. Bersama MLDSPOT tercetuslah ide membuat rilisan dalam bentuk mini album yang nantinya bisa menjadi upaya berkesinambungan dalam melestarikan musik-musik Indonesia yang berasal dari masa lalu. Rilisan ini akan memberikan dampak nyata, bukan hanya terhadap operasional Irama Nusantara tapi juga berbagai entitas musik yang terlibat di dalamnya,\” tutur Gerry Apriryan selaku Program Manager Irama Nusantara.
Musisi asal Bandung, Dhira Bongs menyanyikan ulang lagu \”Walau Dalam Mimpi\” yang dulu dipopulerkan Ermy Kulit. Pada lagu kedua ada \”Senja dan Kahlua\” milik grup band Transs yang dulu digawangi oleh nama – nama tenar seperti Fariz RM dan Erwin Gutawa kini dibawakan kembali oleh Kurosuke.
\”Semangat banget dan enggak mikir lagi, karena ini salah satu lagu favorit gue. Pernah gue pakai jadi referensi lagu gue,\” ucap Dhira Bongs.
Di lagu ketika ada singel \”Terbanglah lepas\” milik Yockie Suryoprayogo. Menariknya, lagu ini dibawakan ulang oleh putri Yockie yaitu, Aya Anjani bersama Parlemen Pop.
Sementara Vira Talisa berkolaborasi dengan Adoria menyanyikan ulang lagu \”Dunia Yang Ternoda\” karya Jimmie Manopo. Terakhir ada Mondo Gascaro dan Andien yang mengaransemen ulang lagu \”Kisah Insani\” hasil duet Chrisye dan Vina Panduwinata.
\”Tantangan terbesarnya adalah karena lagu ini sudah bagus dari sananya, dan kami harus membawakannya lebih fresh dan sesuai dengan gaya bermusik kami. Semoga dapat diterima oleh para pecinta musik,\” ujar Kiara, salah satu personel Adoria.
Untuk menyempurnakan produksi album ini, proses mastering dilakukan di Abbey Road Studios, London oleh Frank Arkwright. Untuk visualisasi, album ini menggandeng (Lab) Rana, sebuah laboratorium fotografi analog yang didirikan oleh Fadli Aat, personel Diskoria.
Dia ditemani empat fotografer lainnya yaitu Syahril Zulkarnain, Sava Arum, Yassereno Omar H, dan Arief Wahyudi, masing-masing menginterpretasikan ulang setiap lagunya melalui karya fotografi analog. Karya-karya fotografi ini akan dipamerkan di A3000 Creative Compound, Jl. Kemang Raya no. 8B selama 3 hari yakni 16 Juni – 18 Juni 2021.
\”Karena saat ini semuanya serba online, kami mengambil kesempatan untuk melakukan mastering di studio terbaik di dunia yakni Abbey Road Studios dan ditangani oleh Frank Arkwright dikarenakan kesesuaian portfolio kerja dia yang bisa dibilang memiliki korelasi dengan gaya musik yang tertuang di mini album ini,\” tutup Gerry.
Dilansir dari: medcom.id